27 April 2009

Satpol PP Kejar-kejaran dengan Gigolo

Berita Kota

Sabtu, 25 April 2009



SATUAN
Polisi Pamongpraja (Satpol PP) Jakarta Pusat harus mengeluarkan tenaga ekstra saat menggelar penertiban terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang terdiri dari joki tree in one, pengemis, dan gigolo. Pasalnya, saat hendak dijaring mereka kabur sehingga terjadi aksi kejar-kejaran.


Joki 3 in 1 Ditangkap
          
Kasatpol PP Jakpus Idris Priatna mengatakan, pada Jumat sekitar pukul 00.00 jajarannya yang tengah kumpul di Monas memperoleh informasi jika tim yang bertugas melakukan penyamaran telah berhasil menjaring tujuh gigolo di kawasan Lapanganbanteng. Informasi itu langsung ditindaklanjuti dengan aksi penjemputan.

Saat petugas berbaju resmi tiba di lokasi tim penyamar menyerahkan hasil tangkapannya. Tapi langkah tersebut ternyata tak mudah. Sejumlah gigolo yang akan digelandang ke kantor untuk didata tiba-tiba lari kocar-kacir. "Petugas pun berusaha menangkap dan terjadilah aksi kejar-kejaran. Beruntung tujuh gigolo berhasil ditangkap kembali. Semuanya langsung didata, dan dibawa ke Panti Sosial Cipayung," katanya.

Siang harinya, kata Idris, tim yang sama kembali melakukan penyisiran. Kali ini sasarannya adalah joki tree in one yang kabarnya, kerap melakukan pemerasan kepada pengguna jasanya. "Kita banyak memperoleh kabar, joki tree in one kerap melakukan pemerasan. Karena itulah penyisiran dilakukan sesuai Perda No 8/2007 tentang Ketertiban Umum," ungkapnya.

Sebagaimana penertiban Gigolo, penertiban yang digelar sekitar pukul 08.00 juga diwarnai aksi kejar-kejaran. Beruntung 26 joki yang tengah menunggu mangsa di Jl Veteran, Jl Hayam Wuruk, dan Jl Imam Bonjol, berhasil ditangkap tanpa perlawanan. "Para PMKS yang berhasil terjaring juga banyak yang marah-marah. Tapi hal itu biasa terjadi. Nggak mungkin ada yang rela jika ditangkap," jelas Idris.

Selain joki, dalam kegiatan tersebut juga berhasil ditangkap tiga orang pengemis yang tengah tidur di pelataran Masjid Istiqlal. "Jumlah seluruh PMKS yang kita jaring mencapai 36 orang yang disisir dari Jl Hayamwuruk, Jl Latuharhari, Jl Imambonjol, Jl Veteran, Jl Pos, Jl Wahidin, Jl Lapanganbanteng, dan Jl Soetomo. Seluruh hasil tangkapan itu diserahkan kepada Sudin Sosial untuk dikirim ke Panti Sosial Kedoya Jakarta Barat," katanya. O amh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar