Media Indonesia
Jumat, 17 April 2009
Penulis : Ririn Radiawati Kusuma
JAKARTA--MI: Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) kemungkinan tidak akan diteruskan untuk anggaran 2010. Hal ini dikarenakan asumsi keadaan ekonomi di tahun 2010 tidak mengalami krisis.
"Kemungkinan tidak dilanjutkan tahun depan. Nanti kita evaluasi," kata Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Jumat (17/4).
Paskah mengatakan program yang pasti akan dilanjutkan adalah PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) Mandiri. Bahkan di tahun 2010 sasaran program PNPM akan ditambah yaitu 6.100 kecamatan dari yang semula hanya 5,717. Untuk tahun depan dana untuk PNPM akan ditambah Rp4 triliun.
Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Bappenas Bambang Widiyanto mengatakan program BLT akan dilanjutkan bila keadaan ekonomi Indonesia kian memburuk di tahun depan. "Karena BLT ini adalah benteng terakhir untuk menggenjot konsumsi pada saat krisis," ungkapnya.
Ia menambahkan kategori keadaan krisis di Indonesia adalah bila pertumbuhan ekonomi sudah mencapai 3 persen atau lebih rendah. Menurut data dari Bappenas, program BLT terbukti bisa mendongkrak konsumsi hingga 6 persen. Hasil tersebut berdasarkan perbandingan antara orang yang mendapatkan BLT dan tidak mendapat BLT pada pencairan dana BLT tahap pertama 2008.
Sedangkan untuk opsi penggunaan BLT sebagai tax return seperti yang dilakukan Amerika kepada warganya belum bisa diterapkan di Indonesia.
Menurut Sekretaris Menteri PPN/Sestama Bappenas Syahrial Loetan untuk menerapkan sistem seperti di Amerika, harus mempunyai sistem jaminan sosial yang kuat. "Nanti kalau sistem jaminan sosial kita sudah kuat, kita bisa menerapkan pemberian bantuan baik itu melalui kupon atau tax return," katanya. (RR/OL-06)
JAKARTA--MI: Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) kemungkinan tidak akan diteruskan untuk anggaran 2010. Hal ini dikarenakan asumsi keadaan ekonomi di tahun 2010 tidak mengalami krisis.
"Kemungkinan tidak dilanjutkan tahun depan. Nanti kita evaluasi," kata Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Jumat (17/4).
Paskah mengatakan program yang pasti akan dilanjutkan adalah PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) Mandiri. Bahkan di tahun 2010 sasaran program PNPM akan ditambah yaitu 6.100 kecamatan dari yang semula hanya 5,717. Untuk tahun depan dana untuk PNPM akan ditambah Rp4 triliun.
Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Bappenas Bambang Widiyanto mengatakan program BLT akan dilanjutkan bila keadaan ekonomi Indonesia kian memburuk di tahun depan. "Karena BLT ini adalah benteng terakhir untuk menggenjot konsumsi pada saat krisis," ungkapnya.
Ia menambahkan kategori keadaan krisis di Indonesia adalah bila pertumbuhan ekonomi sudah mencapai 3 persen atau lebih rendah. Menurut data dari Bappenas, program BLT terbukti bisa mendongkrak konsumsi hingga 6 persen. Hasil tersebut berdasarkan perbandingan antara orang yang mendapatkan BLT dan tidak mendapat BLT pada pencairan dana BLT tahap pertama 2008.
Sedangkan untuk opsi penggunaan BLT sebagai tax return seperti yang dilakukan Amerika kepada warganya belum bisa diterapkan di Indonesia.
Menurut Sekretaris Menteri PPN/Sestama Bappenas Syahrial Loetan untuk menerapkan sistem seperti di Amerika, harus mempunyai sistem jaminan sosial yang kuat. "Nanti kalau sistem jaminan sosial kita sudah kuat, kita bisa menerapkan pemberian bantuan baik itu melalui kupon atau tax return," katanya. (RR/OL-06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar