02 September 2009

Remittance Pegadaian Bisa Tembus Rp 1 T

Rabu, 2 September 2009

Surabaya-Surya-Momen puasa dan jelang Lebaran benar-benar dimanfaatkan TKI untuk membagikan rezeki dengan mengirimkan uang (remittance) kepada keluarga melalui Pegadaian. Diprediksi, kemungkinan besar transaksi pengiriman uang di Pegadaian Jatim akan meningkat sampai 300 persen pada tahun ini.


Manajer Operasi dan Pengembangan Kanwil XIII Pegadaian Jatim Suwito Riyanto SE mengatakan, untuk transaksi pengiriman uang ini pihaknya bekerjasama dengan Western Union (WU). Kerja sama ini tak lepas dari jaringan Pegadaian yang sampai pelosok desa.


Sejak akhir 2008 hingga Juli 2009, ada tren peningkatan pengiriman uang tiap bulannya. "Juli lalu transaksinya sebesar Rp 30 miliar. Ini rata-rata tiap bulannya. Perkiraan Lebaran nanti, bisa tembus Rp 1 triliun," tutur Suwito, di kantornya, kemarin.


Diakuinya, hampir semua kiriman uang berasal dari TKI. Mereka adalah tenaga kerja yang bekerja di Malaysia, Arab Saudi, dan Korsel. Jika dirinci, sekitar 70-80 persen transaksi berasal dari TKI Malaysia. Sedang TKI Arab Saudi dan Korsel, masing-masing menyumbang 17 persen dan 3 persen.


"Dari nominal kiriman uang, TKI Malaysia masih yang terbesar, atau sekitar 60 persen. Disusul TKI Arab Saudi 35 persen dan TKI Korsel 5 persen. Mereka yang mengirim uang nominalnya bervariasi, antara Rp 5 juta sampai Rp 15 juta per orang," ujarnya.


Terkait tempat tujuan pengiriman uang, Suwito menjelaskan, ada empat titik yang dominan yakni Malang Selatan, Sampang, Ngawi dan Ponorogo. Hingga saat ini, Pegadaian telah membuka layanan di 390 outlet yang tersebar di Jatim. Dari jumlah itu, sekitar 100 outletnya sudah online.


Cukup besarnya potensi transaksi remittance yang belum digarap, membuat pihaknya berencana menambah outlet baru hingga 2010 mendatang. Hingga tahun depan, tak kurang 20 outlet baru ditambah, yakni 17 outlet di Surabaya dan masing-masing 1 outlet di Madiun, Malang dan Madura.


"Potensi transaksi remittance bisa sampai Rp 60 triliun per tahun. Namun, sekitar 40 persen dilakukan melalui bank, kami menggarap sisanya," pungkas Suwito. sda


Tidak ada komentar:

Posting Komentar