SUBANG (Pos Kota) - Tak hanya pekerja domestik, kegembiraan juga tercermin pada wajah Cicih Rohaeni, 28, Tenaga kerja Wanita (TKW), warga Kp.Sarimukti RT 01 RW 01 Desa Rajasari, Kec Pamanukan, Subang, Jawa Barat, lantaran bisa merayakan lebaran dikampung halamannya, tahun ini.
"Setelah tiga tahun bekerja TKW ke Taiwan, baru tahun ini lagi saya bisa berlebaran di kampung halaman. Rasanya bahagia banget berkumpul lagi bersama orang tua,kakak dan adik serta sanak saudara lainnya," ujar anak kedua pasangan Nata Rusnata,52 dan Ny Ade Darti, 48, dihubungi Pos Kota, Kamis (10/9) malam.
Terlahir dari keluarga petani yang dianggapnya pas-pasan, Cinong, begitu gadis jebolan SMAN Pamanukan, Subang itu disapa, nekat mendaftarkan diri ke sebuah PJTKI, PT Putra Jagung Perkasa (PJP) yang bermarkas di Bekasi Timur pada medio 2006 silam. Setelah menjalani masa pshyhotes, akhirnya dia diterima dan siap 'diterbangkan' ke Taiwan, bekerja menjadi seorang juru rawat seorang wanita jompo dirumah pribadi milik jutawan di Kota Tanyen,Taiwan.
" Disana saya digaji Rp 4,5 juta/bulan," ucapnya. Hingga tak terasa, kata Cinong, tiga tahun bekerja dan akhirnya pulang karena kontrak selesai, bisa membawa pulang uang Rp 80 juta ke kampungnya. "Uang itu rencana akan dibelikan sawah dan perhiasan emas sebagian ditabungkan," ungkap Cinong, yang mengaku belum kepikiran untuk mengkahiri masa lajangnya.
Bagi pekerja TKW berasal dari masyarakat pantura, kebutuhan dianggap penting manakala memiliki duit banyak,bukan dipakai untuk keperluan beli mobil atau pakaian bagus dan asesoris lainnya sekalipun menghadapi lebaran, tetapi lebih kepada kepemilikan aset sawah karena dianggap bisa 'mencetak' uang.
"Beli sawah atau rumah dan perhiasan emas dan sebagian ditabung itu lebih utama, ketimbang beli asesoris yang bersifat sementara dan ujung ujungnya jadi sampah. Tapi kalau beli sawah, aset bergerak dan terus menghasilkan uang," jelasnya beralasan.
Ditanya apa berniat 'terbang' lagi ke luar negeri menjadi TKW, Cinong mengatakan, sementara ini dirinya ingin beristirahat dulu, sambil memuaskan kerinduan berkumpul bersama keluarga. " Ah…belum kepikiran berangkat lagi. Saya ingin istirahat dulu," pungkasnya, yang baru pulang ke kampungnya pada awal bulan Ramadhan kemarin.
(dadan/sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar