KARIMUN, KOMPAS.com - Pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) lewat Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) rawan penyusupan teroris yang berusaha melarikan diri setelah ditetapkan sebagai buronan oleh polisi.
Penilaian itu disampaikan Komandan Pos Pendaftaran dan Pendataan Penduduk (Pos Perdaduk) Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Ajis MY di Tanjung Balai Karimun, Kepri, Senin (21/9).
"Para teroris itu bisa saja mendaftarkan diri pada PJTKI dengan mengubah identitas diri agar dapat menghilangkan jejak dari kejaran aparat hukum," kata Ajis.
Menurut Ajis, kerawanan itu semakin terbuka jika para pemilik PJTKI ikut berperan memalsukan identitas para teroris itu demi mencari keuntungan tanpa mempertimbangkan dampak dari perbuatannya. "Pemalsuan identitas itu dapat dilakukan dengan cara membuat KTP 'tembak' untuk keperluan pembuatan paspor, tanpa meneliti identitas aslinya," ujarnya.
Dia mengatakan, sebagai salah satu daerah transit para TKI, Karimun memiliki sejumlah PJTKI yang merekrut TKI dari luar daerah, termasuk dari Pulau Jawa yang membuka peluang menyusupnya para teroris melalui jasa perekrutan TKI tersebut.
"Kami minta PJTKI tidak asal rekrut tanpa menyelidiki identitas diri setiap calon TKI, apalagi sampai berniat ingin membuat KTP 'tembak' bagi mereka," ujar Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan Karimun itu.
Dia juga mengimbau segenap perangkat RT, RW, lurah dan camat meneliti setiap warga yang ingin membuat KTP, terutama dalam mewaspadai para teroris yang berusaha melarikan diri ke luar negeri. "Selain bertujuan mencegah lolosnya teroris, pembuatan KTP 'tembak' jelas bertentangan dengan peraturan," tuturnya.
Dia menambahkan, sebagai Komandan Perdaduk, pihaknya akan mengawasi dan memperketat pemeriksaan identitas setiap calon TKI yang tiba di pelabuhan domestik TBK untuk memastikan mereka bukanlah teroris yang menjadi buronan. "Biasanya pada saat arus balik Lebaran, banyak calon TKI yang akan transit di Karimun dan selanjutnya berangkat ke luar negeri melalui jasa PJTKI lokal," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihak Pos Perdaduk akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk mewaspadai lolosnya para teroris di daerah itu.
28 September 2009
Teroris Bisa Kabur Lewat PJTKI
Selasa, 22 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar