18 September 2009
SURABAYA | SURYA Online - Ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari berbagai negara pulang mudik ke Jawa Timur (Jatim) untuk merayakan Idul Fitri 1430 Hijriah.
"Biasanya, setiap bulan ada 800-an TKI yang hilir-mudik dari luar negeri ke Jatim, saat mudik naik 30 persen," kata Direktur Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jatim Muh Cholily di Surabaya, Jumat (18/9).
Namun, tambah Cholily, TKI yang mudik itu umumnya dari Hongkong, Singapura, Taiwan, Korea, dan sebagainya. "Kalau dari Malaysia dan Timur Tengah biasanya mudik untuk pulang seterusnya, karena mereka umumnya pulang dengan memanfaatkan arus mudik," katanya.
Menurut Cholily, TKI dari Hongkong, Singapura, Taiwan, Korea, dan sebagainya memang selalu diberi kesempatan untuk pulang kampung saat lebaran. "Itu berbeda dengan TKI di Malaysia dan Timur Tengah yang justru dilarang pulang dan mereka pulang untuk seterusnya pada saat seperti sekarang ini," katanya.
Namun, katanya, ada pula TKI dari Malaysia yang memang pulang karena dideportasi akibat tidak memiliki dokumen ketenagakerjaan di negeri jiran itu.
"TKI kita yang kena deportasi sejak Januari hingga awal September sudah mencapai 7.000-an orang lebih," jelas Cholily.
Ditanya asal daerah TKI yang mudik lebaran, ia mengatakan, TKI yang mudik lebaran itu umumnya ke Kabupaten Malang, Blitar, Ponorogo, Jember, dan Banyuwangi. "Yang paling banyak memang dari Kabupaten Malang dan yang paling sedikit dari Kota Batu. Mereka umumnya mudik lewat bandara Juanda dan sebagian lewat jalur laut," papar Cholily. ant
SURABAYA | SURYA Online - Ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari berbagai negara pulang mudik ke Jawa Timur (Jatim) untuk merayakan Idul Fitri 1430 Hijriah.
"Biasanya, setiap bulan ada 800-an TKI yang hilir-mudik dari luar negeri ke Jatim, saat mudik naik 30 persen," kata Direktur Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jatim Muh Cholily di Surabaya, Jumat (18/9).
Namun, tambah Cholily, TKI yang mudik itu umumnya dari Hongkong, Singapura, Taiwan, Korea, dan sebagainya. "Kalau dari Malaysia dan Timur Tengah biasanya mudik untuk pulang seterusnya, karena mereka umumnya pulang dengan memanfaatkan arus mudik," katanya.
Menurut Cholily, TKI dari Hongkong, Singapura, Taiwan, Korea, dan sebagainya memang selalu diberi kesempatan untuk pulang kampung saat lebaran. "Itu berbeda dengan TKI di Malaysia dan Timur Tengah yang justru dilarang pulang dan mereka pulang untuk seterusnya pada saat seperti sekarang ini," katanya.
Namun, katanya, ada pula TKI dari Malaysia yang memang pulang karena dideportasi akibat tidak memiliki dokumen ketenagakerjaan di negeri jiran itu.
"TKI kita yang kena deportasi sejak Januari hingga awal September sudah mencapai 7.000-an orang lebih," jelas Cholily.
Ditanya asal daerah TKI yang mudik lebaran, ia mengatakan, TKI yang mudik lebaran itu umumnya ke Kabupaten Malang, Blitar, Ponorogo, Jember, dan Banyuwangi. "Yang paling banyak memang dari Kabupaten Malang dan yang paling sedikit dari Kota Batu. Mereka umumnya mudik lewat bandara Juanda dan sebagian lewat jalur laut," papar Cholily. ant
Tidak ada komentar:
Posting Komentar