Jum'at, 11 September 2009
TEMPO Interaktif, Jakarta - Mulai bulan ini, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membuka layanan pengiriman uang alias remitansi di Malaysia. "Bank Negara Malaysia telah memberi persetujuannya pada 3 September lalu," ujar Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Thomas Arifin dalam siaran persnya, Jumat (11/9).
Layanan ini membidik buruh migran Indonesia di Malaysia, yang dianggap nasabah potensial. Berdasarkan data Bank Dunia, jumlah buruh migran di negeri jiran itu kini mencapai lebih dari dua juta orang. Jumlah ini pun meningkat rata-rata 15 persen tiap tahun.
Thomas menuturkan, bisnis remitansi, khususnya dari buruh migran, cenderung bertahan kuat di masa krisis. Buktinya, dalam data bank sentral, terjadi peningkatan total pengiriman uang dari US$ 6 miliar pada 2007 menjadi US$ 8,24 Miliar tahun berikutnya, atau melonjak 37,33 persen.
Jumlah transaksi remitansi juga diramalkan bakal melonjak menjelang Lebaran. Jika pada bulan biasa rata-rata terjadi 14 ribu transaksi, bulan ini jumlahnya diperkirakan melesat 38 persen menjadi 46 ribu transaksi.
Servis remitansi ini bakal ditangani anak usaha perseroan, Mandiri International Remittance, yang khusus didirikan untuk mengembangkan bisnis pengiriman uang bank pelat merah tersebut. Menurut Thomas, pihaknya akan menjadi bank komersial Indonesia pertama yang membuka layanan pengiriman uang di Malaysia.
Dengan sistem teknologi berbasis web, Mandiri akan melakukan operasional layanan pengiriman uang di 30 kota kantong buruh migran yang tersebar di Malaysia.
Ia menambahkan, hingga Juni 2009 jumlah transaksi remitansi Bank Mandiri mencapai lebih dari 720 ribu transaksi dengan total nilai US$ 24,7 miliar. Jumlah transaksi itu meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 656 ribu transaksi.
BUNGA MANGGIASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar