09 September 2009

Jumhur Hidayat : Layanan Tenaga Kerja Semakin Baik

Rabu, 09 September 2009


TEMPO Interaktif, Surakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Mohammad Jumhur Hidayat mengatakan pelayanan bagi Tenaga Kerja Indonesia diluar negeri semakin lama semakin baik. Hal itu ditunjukkan pada adanya terminal khusus Tenaga Kerja Indonesia yang memberikan perlindungan bagi mereka yang kembali ke Tanah Air. "Terminal TKI fungsinya untuk pendataan dan pemulangan. Selain itu ada klinik dan pengaduan TKI bermasalah," jelasnya, di sela-sela penyambutan kepulangan tenaga kerja dari luar negeri di Bandara Adi Soemarmo, Surakarta (9/9).

Terminal juga memberikan kenyamanan dengan ruangan berpendingin udara dan disediakan tempat tidur yang bisa dipakai gratis. "Seperti di Jakarta, (di Bandara Adi Soemarmo, Solo) disediakan 150 tempat tidur yang bisa digunakan TKI, sementara mereka menunggu angkutan ke daerah asalnya," lanjut Jumhur Hidayat. Dalam sehari dia menyebut ada sekitar 40 ribu tenaga kerja yang kembali ke Indonesia dari luar negeri. Untuk menjelang Lebaran, bisa meningkat antara 80-100 ribu orang.

Terminal kepulangan tenaga kerja dari luar negeri saat ini terdapat di Surakarta, Nusa Tenggara Barat, Surabaya, dan Medan. Jumhur mengatakan pihaknya juga sedang menyiapkan terminal kepulangan di Yogyakarta. Terminal tersebut terintegrasi dengan Jakarta, sehingga kehadiran tenaga kerja dari luar negeri bisa terpantau. "Termasuk jika ada yang bermasalah," tutur Jumhur.

Menurut Jumhur, secara umum tidak banyak Tenaga Kerja Indonesia yang bermasalah, sekitar 3-4 persen dari kedatangan. "Kecuali yang berasal dari Timur Tengah, bisa mencapai 10-14 persen," lanjutnya.

Tenaga Kerja Indonesia bermasalah adalah mereka yang diputus kontraknya, gajinya tidak dibayar, atau mengalami pemutusan hubungan kerja sepihak. "Kami membantu mereka yang bermasalah dengan mengantar sampai ke tujuan secara gratis. Kami juga akan memastikan mereka sampai di rumah dengan selamat," dia menjanjikan. Menurutnya hal itu sebagai bentuk penghargaan bagi enam juta Tenaga Kerja Indonesia yang telah membantu perekonomian Indonesia dengan kiriman uangnya. "Jika satu TKI per bulan kirim Rp 2 juta, maka dalam setahun ada uang masuk ke Indonesia Rp 144 triliun," katanya.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Surakarta Pujo Hariyanto mengatakan sejak Maret hingga Juli 2009 tercatat ada 13.297 Tenaga Kerja Indonesia yang pulang melalui Terminal Kepulangan Bandara Adi Soemarmo. Sebanyak 1,2 persen atau 164 diantaranya bermasalah. "Kami mengantarkan mereka pulang secara gratis. Tapi kebanyakan dijemput anggota keluarganya," jelas Pujo Hariyanto.

Sugiyono, 26 tahun, salah seorang tenaga kerja asal Ngawi, mengaku pelayanan bagi Tenaga Kerja Indonesia di Bandara Adi Soemarmo sudah bagus. Bahkan dia sempat dikalungi karangan bunga layaknya pahlawan yang sudah mengharumkan nama bangsa. "Sekarang sepertinya sudah lebih baik. Tidak lagi ada oknum-oknum yang memeras kami," kata Sugiyono, yang bekerja di perkebunan kelapa sawit di Malaysia selama dua tahun terakhir.

UKKY PRIMARTANTYO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar