09 September 2009

Tadi Pagi 2 TKI Terkapar di Rawasari

September 9, 2009


JAKARTA (Pos Kota)- Pembius makin menggila. Sudah keterlaluan. Polisi diminta bertindak segera. Terutama anggota Polres Bandara Soekarno-Hatta.Jika tidak, korban akan berjatuhan lagi.


Tidak salah jika disebut keterlaluan. Betapa tidak. Hari ini dan tadi malam saja empat orang terkapar jadi korban pembiusan di dua tempat berbeda.


Terakhir,sekitar pukul 10.00 tadi dua lelaki yang baru datang dari Batam ditemukan tidak sadar di bawah kolong tol Wiwoto Wiwono tepatnya di daerah Rawasari Jakarta Timur.


Hingga sore hari ini kedua lelaki yang diketahui bernama Tarmidi, 32, dan Nurhayat alias hasyim masih belum sadar betul dan amsih dirawat di RS Persahabatan Jakarta Timur.


Keduanya yang baru pulang dari Batam ditemukan polisi yang tengah berpatroli tadi pagi di Jalan Ahmad Yani. Keduanya ditemukan tak sadarkan diri. Tarmidi dan Nurhayat belum bisa dimintai keterangan. Bicaranya masih suka ngawur.


Kedua korban diyakini diperdayai oleh pelaku ketika berada di Bandara Soekarno-Hatta. Hanya saja tas milik kedua korban masih ada. Namun diduga harta yang lain sudah ludes disikat pembius sialan tersebut.


Sebelumnya dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan pulang ke kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah juga terkulai setelah diberi jamu yang sudah diberi bubuk obat bius. Kedua korban Soleh,35 dan Usin,40 yang salah satunya sempat tak sadarkan diri dilarikan ke RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur, untuk menjalani perawatan.


Pembiusan menurut Usin, berawal dari dirinya bertemu dengan Soleh di Bandara Batam. Dari perkenalan itu keduanya lalu memutuskan untuk pulang bareng ke kampung halamannya Tegal, Jawa Tengah.


Dengan menumpang pesawat jurusan Batam - Jakarta kedua TKI dari Malaysia itu menuju ke Bandara Soekarno Hatta. Sesampainya di bandara internasional itu korban bertemu dengan tiga pria tak dikenal yang mengaku akan pulang ke Purbalingga, Pekalongan, Jawa Tengah.

Dari perkenalan itu kedua orang tersebut mengajak kedua korban naik bus Damri  ke Kampung Rambutan. Namun, belum sempat sampai di terminal tersebut kedua pelaku mengajak Sukrin dan Usin turun di Taman Mini Indonesia Indah, dengan alasan diajak istirahat minum.


Karena percaya dengan ketiga pelaku yang salah satunya mengaku bernama Waluyo dan dua orang kelihatan baik itu kedua warga Jatiwangi, RT 19 RW 04 Jatiwangi, Penger Bareang, Tegal dan Mangga No.14 RT 2 RW 4 Rucut, Slawi Tegal.


"Kebetulan karena kami berdua juga belum buka puasa akhirnya memutuskan untuk membatalkan puasa dulu. Ketiga pelaku juga mengaku akan buka puasa,"ujar Usin, saat ditemui di RS Pasar Rebo, Jakarta Timur.


Di warung tersebut oleh kedua korban diberi minuman jamu yang katanya untuk menambah stamina. Soleh yang sudah merasa haus langsung menenggak minuman tersebut hingga habis. "Saya yang melihat gelagat ketiga pelaku pura-pura minum lalu saya buang sehingga tidak tertelan airnya,"tambahnya.


Soleh yang menghabiskan minuman tersebut langsung pingsan, sedangkan Usin yang merasa kepalanya pusing langsung kabur sambil teriak minta tolong pada warga sekitar. Melihat hal itu ketiga pelaku juga ambil langkah seribu dan kabur tanpa membawa hasil.


Melihat pelakunya kabur, Usin balik lagi dengan dibantu warga kedua korban bawa ke Pospol Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Oleh petugas kedua korban lalu dilarikan ke RS Pasar Rebo, Jakarta Timur untuk mendapat perawatan.


Hingga berita ini diturunkan Soleh belum sadarkan diri dan masih berbaring di Intalasi Gawat Darurat (IGD). Usin juga mengaku dirinya memang tidak mengalami kerugian banyak. "Hanya tas saya aja yang hilang. Soleh juga kehilangan tas saja, uang dan kartu ATM saya masih ada," jelasnya.


Melihat dari peristiwa itu warga minta polis bertindak. "Masa mencari tukang bius saja polisi tidak bisa. Bagaimana mana mau nangkap teroris sekelas Noordin M Top,"kata Cahyadi warga Rawamangun.


Sedangkan Sukarya, berharap anggota Polres Bandara melakukan patroli atau operasi rerserse untuk meringkus pelaku. "Kan mereka cari mangsanya di Bandara, masa ngga bisa tahu siapa mereka. Awasi dong siapa yang mendekati TKI yang baru pulang. Kan tahu ciri-ciri TKI yang baru pulang? Polisi harus bertindak,"harap Sukarya.(wandi/yp/B)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar