Tim Liputan 6 SCTV
01/09/2009
Liputan6.com, Jakarta: Sekitar 400 tenaga kerja Indonesia tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (1/9) siang. Mereka dideportasi pemerintah Malaysia dengan berbagai masalah. Sebagian dari mereka pulang membawa bayi yang dilahirkan dalam penjara di Negeri Jiran itu.
Sementara itu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno mengatakan pemerintah berjanji menangani semua TKI yang dideportasi tanpa melihat status legal ataupun ilegal. "Pemerintah tidak tutup mata, apapun itu adalah warga negara kita," kata Erman.
Malaysia adalah negara tujuan penempatan sebagian besar TKI. Dari sekitar tujuh juta pekerja migran asal Indonesia, hampir dua juta di antaranya mencari nafkah di Malaysia. Selain masalah administrasi, krisis ekonomi global dalam setahun terakhir ini membuat pemerintah Malaysia memangkas lapangan pekerjaan bagi pekerja migran. Awal tahun ini, pemerintah Indonesia melobi Malaysia agar tidak mendeportasi TKI sekaligus.
Secara bertahap, Malaysia memulangkan TKI ilegal. Terakhir, sebanyak 261 TKI dipulangkan melalui Pelabuhan Sri Bintan, Pura, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, awal Agustus silam. Mereka kebanyakan berasal dari Jambi, Lombok, Nusatenggara Barat; Madura, Jawa Timur, dan Flores, Nusatenggara Timur [baca: Ratusan TKI Ilegal Pulang ke Tanah Air].
Kondisi serupa juga terjadi pada TKI di Arab Saudi. Menurut Erman, total TKI di wilayah Timur Tengah mencapai 15.000 jiwa. Hingga kini, yang telah dan dalam proses pemulangan hampir mencapai 400 orang. Sebagian besar tersendat urusan hukum antara lain ketidaklengkapan dokumen dan pembayaran gaji, atau terlibat tindak kriminal. Akibatnya nasib mereka terlunta-lunta seperti para TKI yang terpaksa tinggal di kolong jembatan di Kota Jeddah, Arab Saudi. Simak video berikut.(ZAQ/LUC)
01/09/2009
Liputan6.com, Jakarta: Sekitar 400 tenaga kerja Indonesia tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (1/9) siang. Mereka dideportasi pemerintah Malaysia dengan berbagai masalah. Sebagian dari mereka pulang membawa bayi yang dilahirkan dalam penjara di Negeri Jiran itu.Sementara itu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno mengatakan pemerintah berjanji menangani semua TKI yang dideportasi tanpa melihat status legal ataupun ilegal. "Pemerintah tidak tutup mata, apapun itu adalah warga negara kita," kata Erman.
Malaysia adalah negara tujuan penempatan sebagian besar TKI. Dari sekitar tujuh juta pekerja migran asal Indonesia, hampir dua juta di antaranya mencari nafkah di Malaysia. Selain masalah administrasi, krisis ekonomi global dalam setahun terakhir ini membuat pemerintah Malaysia memangkas lapangan pekerjaan bagi pekerja migran. Awal tahun ini, pemerintah Indonesia melobi Malaysia agar tidak mendeportasi TKI sekaligus.
Secara bertahap, Malaysia memulangkan TKI ilegal. Terakhir, sebanyak 261 TKI dipulangkan melalui Pelabuhan Sri Bintan, Pura, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, awal Agustus silam. Mereka kebanyakan berasal dari Jambi, Lombok, Nusatenggara Barat; Madura, Jawa Timur, dan Flores, Nusatenggara Timur [baca: Ratusan TKI Ilegal Pulang ke Tanah Air].
Kondisi serupa juga terjadi pada TKI di Arab Saudi. Menurut Erman, total TKI di wilayah Timur Tengah mencapai 15.000 jiwa. Hingga kini, yang telah dan dalam proses pemulangan hampir mencapai 400 orang. Sebagian besar tersendat urusan hukum antara lain ketidaklengkapan dokumen dan pembayaran gaji, atau terlibat tindak kriminal. Akibatnya nasib mereka terlunta-lunta seperti para TKI yang terpaksa tinggal di kolong jembatan di Kota Jeddah, Arab Saudi. Simak video berikut.(ZAQ/LUC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar