03 Juni 2009

Cari: Keluarga Mat Daip Minta Jenazah Dipulangkan


Antara - Rabu, Juni 3

Pamekasan (ANTARA) - Pihak keluarga Mat Daip, salah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang menjadi korban reruntuhan supermarket di Malaysia, Kamis (28/5), meminta jenazah Mat Daip dipulangkan ke tempat asalnya di Sampang, Madura, Jawa Timur.

Menurut salah satu anggota keluarga korban, Syaifudin, Selasa, Mat Daip sudah dinyatakan positif meninggal dunia dalam kecelakaan runtuhnya bekas supermarket tersebut berdasarkan informasi yang disampaikan istrinya sesaat setelah kejadian.

Tetapi, katanya, hingga saat ini belum ada kabar resmi dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Pemkab Sampang.


"Kami sudah pernah datang ke Disosnakertrans meminta penjelasan tentang kepulangan Mat Daip tersebut. Tapi pihak Disosnakertrans menyatakan belum ada kabar," kata Syaifudin.


Menurut dia, informasi yang disampaikan istri Mat Daip, Bahriyah tersebut tidak mungkin bohong. Sebab, informasi tentang kematian Mat Daip bukan hanya disampaikan istrinya saja, tapi juga sempat diberitakan di media cetak dan elektronik, bahwa Mat Daip merupakan satu dari sembilan korban yang tertimpa reruntuhan tersebut.


Pihak Disosnakertrans Pemkab Sampang, menyatakan, bahwa korban meninggal dalam kecelakaan kerja runtuhnya bekas gedung supermarket di Malaysia tersebut, memang hanya dua orang yang dijadwal tiba, Selasa (2/6) malam.


"Selain dua korban ini, kami tidak bisa menjelaskan. Sebab konfirmasi resmi yang kami terima dari Disnaker Jawa Timur, memang hanya dua orang. Yakni Suki dan Hadi," kata Kasi Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja, Disosnakertrans Sampang, Teguh Waluyo.


Mat Daip merupakan warga Dusun Lenteng Barat, Desa Nyeloh, Kecamatan Torjun, wilayah Kabupaten Sampang. Ia merupakan anak ke empat dari enam bersaudara.


Menurut Syaifudin, Mat Daip berangkat ke Malaysia bersama istrinya Bahriyah sebagai TKI ke Malaysia pada tanggal 15 Mei 2009. Visa keberangkatan korban masih berlaku.


Di Malaysia, Mat Daip bekerja sebagai kuli bangunan selama 3 hari, hingga akhirnya terjadi musibah naas tersebut. Ia meninggalkan 2 anak, Mohammad Ribut (12), Viki Tahumil (5).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar