09 Juni 2009

50 Warga Kostrad Ngadu ke Komnas HAM

Berita Kota
Selasa, 09 Juni 2009

JAKARTA, BK

Sekitar 50 warga Komplek Kostrad, Kebayoranlama, Jakarta Selatan mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, (Senin 8/6). Menurut perwakilan warga, Deny Setiawan Nugroho, mereka berharap pemerintah dan TNI memperhatikan seluruh keluarga TNI termasuk anumerta, janda prajurit atau warakawuri, dan anak yatim piatu keluarga TNI.

"Kami berharap Komnas HAM dapat membantu kami untuk bernegosiasi dengan Kostrad supaya mendapat ganti rugi. Kami tidak tahu lagi harus ke mana jika rumah kami dikosongkan," kata Deny di Kantor Komnas HAM, Jl Latuharhari, Jakarta, Senin (8/9).

Perwakilan warga diterima anggota Komnas HAM Jhoni Nelson Simanjuntak. Menurut Jhoni, warga meminta agar hak asasinya diperhatikan. "Kami akan mencoba menjembatani masalah ini. Warga Komplek Kostrad juga punya hak untuk mendapatkan penghidupan yang lebih layak," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, eksekusi 34 rumah dinas prajurit milik Kostrad dilakukan sejak Kamis (28/5) lalu. Eksekusi dilakukan karena beberapa penghuni rumah ini tidak memiliki surat izin penempatan (SIP). Soalnya rumah yang mereka tempati ditujukan kepada orangtua yang sudah meninggal.

Anggota Komnas HAM Sub Pemantauan dan Penyidikan Nurkholis mengemukakan, persoalan itu bisa diselesaikan asalkan pihak Kostrad bersedia memberikan ganti rugi kepada warga yang harus mengosongkan tempat tinggalnya. "Ganti rugi itu bukan sesuatu yang berlebihan. Kalau bisa Kostrad lebih membuka diri terhadap warga. Paling tidak mereka direlokasi sementara dulu, agar tidak terlunta-lunta," ujarnya.

Sebelumnya Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi juga menilai agar pihak Kostrad lebih persuasif dalam memindahkan warga. Kami mendapat laporan bahwa ada warga yang ketika hendak dievakuasi dilakukan secara kasar di depan anak-anak mereka,"ujarnya.

Menurut Seto, hal itu tidak bagus untuk perkembangan anak tersebut di kemudian hari. Mereka bisa trauma melihat orangtuanya dihardik hingga pandangan anak terhadap Kostrad makin negatif. Kak Seto mengharapkan pihak Kostrad lebih persuasif terhadap warganya. Dia juga yakin Kostrad bisa melakukannya tanpa melukai perasaan warga. O brn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar