06 Mei 2009

Pungli Kok Masih Terjadi di Terminal 3

Pungli Kok Masih Terjadi di Terminal 3



TANGERANG - Grand launching Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta digelar pada Selasa (28/4) pagi ini. Tidak tanggung-tanggung, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang langsung untuk kegiatan itu. Akankah sosok pintu masuk utama ke Indonesia ini menjadi lebih baik?

Berharap pelayanan bagi jasa penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi lebih baik memang tidak salah. Namun, dari pengamatan SH beberapa hari ini sebelum Terminal 3 itu diresmikan, masih tampak kesemrawutan. Masih banyak fasilitas penumpang yang kurang memadai sehingga muncul kesan peresmian Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini agak dipaksakan.
"Dari pengamatan saya, Terminal 3 masih terlalu dini untuk dioperasikan, apalagi diresmikan. Misalnya, rambu lalu lintas yang minim kerap mengakibatkan calon penumpang ataupun penjemput penumpang tersasar," ujar ujar Tatang Sago, Koordinator Lembaga Independent Pemantau Aparatur Negara (LIPAN).
Kekurangan lain adalah masih minimnya proses pengawasan. Buktinya, masih ditemukan ulah petugas yang mengutip pungutan. "Beberapa hari lalu, keluarga saya bahkan sempat terkena pungli sebesar Rp 20.000 yang dilakukan seorang petugas keamanan bandara berpakai-an biru-biru tua. Demi keamanan dan ketertiban umum, seharusnya kendaraan penjemput penumpang dilarang parkir di depan areal lobi terminal. Namun, aturan itu bisa saja diabaikan bila pemilik kendaraan mau membayar Rp 20.000 kepada petugas keamanan bandara," kata seorang penjemput yang ditemui SH, Sabtu (25/4) siang.
Ulah petugas keamanan bandara itu kontan saja menimbulkan kemacetan di lobi Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Bahkan, bus Damri pun terpaksa harus mengalah untuk mengambil penumpang karena mulut pintu kedatangan Terminal 3 sudah dipenuhi dengan mobil pribadi penjemput penumpang.
Hari Sabtu (25/4) saja, dari pengamatan SH, tampak tiga petugas keamanan bandara di Terminal 3 asyik mengutip pungutan dari penjemput yang seenaknya saja memarkir kendaraannya di lobi terminal. Setelah menjemput sanak keluarga berikut memasukkan barang-barang bawaan ke mobil, beberapa sopir penjemput penumpang keluar dari mobil dan memberikan "salam tempel" kepada petugas keamanan bandara tersebut. Salah satu petugas keamanan bandara tersebut diketahui berinisial S. Itu terlihat dari nama yang tertera di sudut atas seragam yang dikenakan petugas itu.
Kepala Administrator Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Edward Silooy, mengancam akan menindak tegas setiap oknum yang kedapatan memungut pungli. Bahkan, lanjut Silooy, pihaknya tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang kedapatan mengambil keuntungan dari aturan yang telah ditetapkan," katanya.
"Kami akan mulai memperketat pengawasan terhadap kinerja petugas di Terminal 3 itu dan menjamin kejadian serupa tidak akan terulang lagi," katanya kepada SH, Senin (27/4) malam.
Humas PT Angkasa Pura II Trisno Heryadi berharap dengan diresmikannya Terminal 3 tidak akan ada jadwal penerbangan yang tertunda. "Saya berharap seperti itu karena kepadatan arus lalu lintas bisa saja mengakibatkan tertundanya jadwal penerbangan," katanya.

Perubahan Lalu Lintas
Sebagai imbas, sejak Selasa (28/4) pukul 00.00 WIB, kawasan Terminal 3 ditutup total, sedangkan arus lalu lintas, baik keluar maupun masuk ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, khususnya yang melintasi Terminal 3, akan dialihkan lewat jalur belakang terminal.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Bandara Internasional Soekarno-Hatta Komisaris Sutimin mengatakan, pengalihan arus lalu lintas dari arah Jakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan berlangsung dari pukul 00.00 sampai acara selesai. "Terminal 3 yang diperuntukkan bagi penerbangan domestik diresmikan pada pukul 10.00 pagi ini oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," ujarnya.
Sebelum acara digelar, kata Sutimin, kawasan terkait akan disterilkan. Khusus untuk kendaraan roda dua, tidak diperbolehkan masuk ke areal Terminal 3. Larangan ini didasari fasilitas lahan parkir yang tidak mencukupi. "Fasilitas parkir di sana hanya cukup untuk 450 kendaraan, sedangkan undangan dari berbagai instansi sebanyak 750 kendaraan," katanya.
Bagi pengguna jasa penerbangan yang hendak menggunakan bus atau kendaraan sejenisnya dari arah Jakarta, akan dialihkan sementara di bundaran prasasti. Penumpang itu bukan belok kiri ke arah Terminal 3, namun mengambil jalur lurus ke Tugu Proklamator RI. Sesampai di sana, mengambil belok kiri ke arah SPBU untuk selanjutnya penumpang dijemput bus menuju terminal.
Bagi yang menjemput, dipusatkan dekat terminal SPBU dan tidak diperbolehkan masuk ke Terminal 3. Untuk kendaran sejenis truk atau kontainer dari arah Jakarta yang numpang lewat melalui bandara, sementara dialihkan ke arah Rawa Bokor, Benda. "Mungkin peralihan arus lalu lintas ini direncanakan buka tutup tergantung melihat situasi," tegasnya juga.
(parluhutan gultom/
norman meoko)


http://www.sinarharapan.co.id/berita/0904/28/jab03.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar