10 Mei 2009

GELIAT SANG JAWARA

GELIAT SANG JAWARA

Senin, 07 Juli 2008 | 03:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: BANG BOKER bukan orang sembarangan. Pada awal masa kemerdekaan namanya menjadi mimpi buruk buat yang berani melawannya. Sang jawara ini menguasai kawasan Ciracas. Pokoknya, tiada banding, tiada tanding dah.

Belakangan Boker menjadi pertanda suatu daerah hitam. Belum terlacak sejak kapan prostitusi marak di sana. Yang pasti, kegiatan bisnis seks di tempat itu sudah merebak sejak 1960-an. Bahkan, periode 1980-1990 wilayah Boker sudah disejajarkan popularitasnya dengan kompleks pelacuran kuno, Kramat Tunggak dan Kali Jodo.

Setiap malam – tak peduli tanggal tua -- ribuan orang menggeliatkan Boker. Lokasi pelacuran tak bisa lepas dari premanisme, mabuk-mabukan, dan judi. Fulus pun mudah dikeruk dari kegiatan pelesiran itu.

Namun, memasuki 2000 wacana penggusuran Boker mulai muncul. Sampai akhirnya pemerintah resmi menutupnya pada 2003. Nyatanya, prostitusi tak pernah mati. Setelah digusur, sejenak bisnis remang-remang di Boger memang bubar tapi tak pernah mandek berdenyut. "Kemudian naik lagi," ucap Susanto, warga Ciracas yang tinggal tak jauh dari lokasi kekuasaan Bang Boker. Bukan Boker kalau tak ada jawara di sana.

http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2008/07/07/brk,20080707-127600,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar