19 April 2009

Oknum Polisi Diusut, Terlibat Pengiriman 14 TKW Ilegal

Senin, 20 April 2009

MATARAM | SURYA-Usaha pemberangkatan 14 orang TKW ilegal ke Malaysia digagalkan petugas Polres Mataram. Dari hasil penyelidikan awal, diduga kuat ada keterlibatan oknum polisi dalam kasus tersebut.


Para TKW dari berbagai desa di Kabupaten Lombok Timur, hendak diberangkatkan melalui Bandara Selaparang Mataram, Minggu (19/4) pagi. Mereka rencananya transit di Pulau Bali sebelum terbang ke Malaysia. "Mereka akan dipekerjakan sebagai buruh perusahaan kayu lapis (plywood) di Serawak, tapi visanya turis untuk berlibut," ungkap AKBP Triyono Basuki Pujono, Kapolres Mataram.


Dari pengakuan salah seorang calon TKW, Ani, diperoleh keterangan salah seorang sindikat pengiriman TKW ilegal ini diduga seorang anggota polisi. Bahkan rumah oknum di daerah Gunung Sari itu sempat dijadikan tempat penampungan sementara para TKW. 


"Kalau yang menawari kami kerja di Serawak namanya Ibu Kemah yang katanya kerja di sana tiga tahun. Ibu Kemah ini sangat akrab dengan pak Polisi yang menjemput kami," tutur Ani.


Berdasarkan informasi awal ini, penyidik Polres Mataram diminta untuk mengusut oknum polisi yang terlibat. "Saya sudah perintahkan penyidik telusuri dugaan keterlibatan oknum polisi. Tidak ada yang kebal hukum, siapa yang salah harus ditindak," tandas Triyono kepada wartawan.


Triyono mengatakan, pihaknya sedang mendalami pola rekrutmen dan pemberangkatan 14 orang TKW asal Kabupaten Lombok Timur itu, termasuk mempelajari dugaan keterlibatan oknum polisi dalam permasalahan tersebut. Pihaknya tidak akan menoleransi keterlibatan oknum polisi dalam proses pemberangkatan TKW secara ilegal itu karena berkaitan dengan kredibilitas institusi kepolisian. "Kalau ada buktinya, tentu akan ditindak sesuai ketentuan hukum yang berlaku," ujarnya.


Rencana Bocor
Terungkapnya pengiriman TKW ilegal berawal dari bocornya rencana itu ke telinga aparat kepolisian yang bertugas di Bandara Selaparang Mataram. Delapan dari 14 orang TKW itu sempat diangkut dengan mobil dari lokasi penampungan sementara di Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Namun mereka tidak berhasil diterbangkan ke Bali karena dihalau aparat kepolisian yang bertugas di Bandara Selaparang itu.


Sementara enam orang TKW lainnya belum sempat meninggalkan lokasi penampungan. Mereka langsung digiring ke Mapolres Mataram untuk diminta keterangan sebagai saksi.
14 orang TKW itu didatangkan dari kampung halamannya di Lombok Timur oleh calo perempuan yang teridentifikasi bernama Kemah.


Atas kejadian ini, Ani dan teman-temannya mengaku ingin segera dikembalikan ke kampung halamannya di Lombok Timur karena tidak mau berlama-lama di Mapolres Mataram. "Kami mau pulang Pak, tidak ada uang lagi, kalau terus-terus di sini (Mapolres Mataram) kami mau makan apa," ujar Ani diantara kerumunan rekan-rekannya sesama TKW yang gagal berangkat. ant


Tidak ada komentar:

Posting Komentar