Musuh PKL Santuni Anak Jalanan Selain menyalurkan santunan, Petugas yang acap kali menggusur Pedagang Kaki Lima (PKL) juga menggelar acara tumpengan di Yayasan Rumah Singgah Kumala, Rawabadak Utara, Koja. Sejumlah anak jalanan mengharapkan bisa sekolah dan tidak lagi jadi sasaran petugas Satpol PP. Adi (14), salah satu penghuni Yayasan Rumah Singgah tersebut mengharapkan agar mulai kini petugas tidak lagi menangkap anak-anak. Karena kegiatan mengamen yang dilakukan bukan tindak kriminal yang perlu ditanggapi dengan penertiban. "Saya kan cuma nyari uang buat jajan, kenapa ditangkap. Lagi pula ke mana lagi minta jajan, kami sudah tidak punya orangtua," tuturnya. Sementara Kepala Satpol PP DKI Harianto Badjoeri mengatakan, tidak melarang anak-anak mencari uang, asalkan dilakukan dengan tidak mengundang kerawanan. "Kalau mengamen di jalanan jelas mengganggu ketertiban. Kami hanya ingin melakukan pembinaan agar anak-anak bisa mendapat pendidikan yang layak," jawabnya. Jadi, lanjutnya, jika ditangkap petugas, bukan mau dipenjara tapi mau dibina di panti yang kondisinya lebih baik dari jalanan. Dalam acara itu, Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono yang turut hadir mengatakan, aparat Satpol PP diharapkan dapat bersinergi dengan masyarakat untuk menjaga keutuhan wilayah. Tugasnya penuh dengan tantangan seperti menertibkan PKL maupun aksi penertiban lainnya. "Bagi anak-anak jalanan jangan bersitegang dengan aparat Satpol PP, tapi ciptakanlah situasi yang harmonis," tutur Bambang saat mendampingi Harianto. Namun pemberian santunan ini tidak dibagikan secara merata. Sebab jumlah warga miskin di Jakarta terbanyak ada di Jakarta Utara. Data BPS DKI Menyebutkan, saat ini ada 54 ribu keluarga miskin di Jakut. [dry] http://www.rakyatmerdeka.co.id/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=lihat_edisi_website&id=72900 |
02 April 2009
Musuh PKL Santuni Anak Jalanan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar