Kamis, 26 Februari 2009
TEMPO Interaktif, Morowali: Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, masuk peringkat 50 untuk klasifikasi daerah rawan pangan nasional. Ketersediaan pangan di kabupaten ini cuma bisa mencukupi kebutuhan daerah dan belum memenuhi ukuran sehat. Apalagi untuk memasarkan hasil pengannya keluar daerah, sangat tidak memadai.
"Masuknya Morowali sebagai salah satu daerah rawan pangan secara nasional terlihat pada data Badan Ketahanan Pangan di Departemen Pertanian. Kabupaten Morowali juga salah satu daerah yang belum bisa memenuhi kategori makanan yang sehat," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Morowali Hasan Basri, Kamis (26/2).
Menurut dia, di antara penyebab terjadinya rawan pangan di kabupaten yang kaya sumber daya alam ini karena tak memadainya akses terhadap sumber-sumber pangan . Semua itu akibak lemahnya sistem sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat serta luasnya wilayah.
Dia mencontohkan, jenis pangan sayuran masih terbatas pada tanaman yang tumbuh secara alami seperti kangkung potong, daun ubi, rebung, dan pakis. Sedangkan persediaan melalui usaha pertanian seperti, bayam, sawi, kembang kol, masih belum ada.
Demikian pula jenis buah-buahan, hanya didominasi durian. Buah-buahan seperti pisang, apel, jeruk yang ketersediaannya melalui usaha perkebunan rakyat masih minim. Akses terhadap kantong-kantong pangan masih sulit karena jalan menuju daerah produksi pertanian dan perkebunan tidak ada, kecuali jalan setapak.
M DARLIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar