13 April 2009

Biskuit Silet, WFP Hentikan Bantuan Nutrisi di NTT

Selasa, 7 April 2009
Rahmat J - Okezone

KUPANG - Badan Pangan Dunia (WFP) mengambil langkah serius terhadap kasus penemuan benda tajam dalam kemasan biskuit yang dibagikan kepada siswa penderita gizi di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

Langkah cepat yang diambil WFP yakni segera menghentikan semua aktifitas di daerah yang tertimpa musibah, dan meminta pihak yang berwenang untuk mengadakan investigasi kriminal.

Acting Country Director untuk WFP Indonesia Bradley Busetto, dalam siaran persnya, Senin 5 April 2009 menyebutkan bahwa, dalam sepekan terakhir ini, pihaknya menerima laporan-laporan tentang ditemukannya benda-benda asing di dalam biskuit berfortifikasi yang disalurkan dalam rangka program bantuan makanan untuk anak sekolah di Kabupaten TTU dan Belu, NTT.

"Begitu mengetahui insiden tersebut, WFP segera menghentikan semua aktifitas di daerah yang tertimpa musibah. WFP telah mengambil tindakan serius dengan menghentikan seluruh program rehabilitasi nutrisi di kabupaten TTU dan Belu sampai ada jaminan keamanan untuk program ini dari pemerintah daerah," kata Bradley.

Dikatakan, penyelidikan independen mengkonfirmasikan bahwa sabotase ini terjadi setelah komoditi melalui kontrol WFP yaitu setelah WFP mengirimkan kepada mitra pelaksana, dan setelah mitra pelaksana mendistribusikannya ke sekolah.

"Kami khawatir bahwa selama musim kampanye, beberapa orang atau kelompok dengan sengaja membahayakan anak-anak, dan mempertaruhkan risiko pada program nutrisi yang penting bagi anak-anak yang kebanyakan kurang gizi ini," kata Bradley.

"Kami menghentikan semua bantuan vital kepada lebih dari 100.000 penerima bantuan yang membutuhkan dikarenakan tindakan kriminal ini," lanjutnya.

WFP merupakan organisasi kemanusiaan terbesar di dunia dan badan PBB yang terdepan dalam memerangi kelaparan global. WFP memulai operasinya di Indonesia 40 tahun yang lalu, namun berhenti beroperasi pada tahun 1996.

Kekeringan, krisis ekonomi dan keadaan politik yang terjadi pada tahun 1998, membawa kembali aktivitasnya di Indonesia dengan fokus pada penanganan masalah kekurangan mikronutriensi dan perbaikan gizi bagi mereka yang membutuhkan.

Menurut Bradley, WFP dan pemerintah telah bekerjasama dan memberikan bantuan nutrisi kepada 270.000 anak-anak dan wanita di empat kabupaten di NTT, melalui program bantuan makanan untuk anak-anak sekolah dasar, wanita dan balita di posyandu.

"WFP menjamin kepada masyarakat bahwa semua komoditinya telah memenuhi standar keamanan dan kualitas tertinggi internasional. NTT memiliki beberapa angka tertinggi dalam tingkat kurang gizi anak-anak di Indonesia.

Polres Timor Tengah Utara, sementara menyelidiki kasus ini. Sembilan orang, yakni siswa dan kepala sekolah yang menemukan benda-benda tajam dalam kemasan biskuit tersebut ditetapkan sebagai saksi.

Ribuan dos biskuit bantuan pemerintah melalui WFP tersebut disalurkan Care Internasional kepada siswa sekolah dasar penderita gizi. Benda berbahaya yang ditemukan di dalam bungkusan biskuit antara lain pisau silet, beling, batu kerikil, jarum pentul dan anakan hecter. Ribuan dos biscuit tersebut disalurkan di sekolah dan Posyandu yang tersebar di 17 kecamatan.

(fit)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar