Minggu, 6 September 2009
Lamtiur Kristin Natalia Malau - Okezone
JAKARTA - Rencana pengadaan mobil baru untuk para menteri di tengah suasana duka pascabencana yang meluluhkan sebagian Jawa Barat, dinilai sebagai tindakan amoral.
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah menilai, harga mobil yang selangit untuk puluhan pembantu presiden, sangat tidak sebanding dengan bantuan yang diberikan Presiden bagi para korban gempa di Tasikmalaya.
"Menteri itu harusnya empati kepada rakyat. Untuk korban gempa saja Presiden hanya kasih Rp5 miliar. Kok bisa untuk satu mobil saja Rp1,8 miliar? Coba lihat juga kelaparan di Yahukimo," ujarnya saat berbincang dengan okezone, Minggu (6/9/2009).
Belanja mobil mewah untuk para menteri, menurut dia, juga tidak sebanding dengan kinerja di kabinet.
"Kerja saja belum. Kan seperti dibayar di muka," pungkasnya.
(lam)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar