Minggu, 6 September 2009
JAKARTA, KOMPAS - Hingga Sabtu (5/9) Pemerintah Provinsi Papua masih terus menunggu laporan resmi dari Pemerintah Kabupaten Yahukimo seputar bencana kelaparan yang menelan puluhan korban jiwa. Meski demikian, pemerintah provinsi telah menyiapkan bantuan hingga 5 ton beras untuk disalurkan ke Yahukimo.
Wakil Gubernur Papua Alex Hesegem, Sabtu di Jayapura, Papua, menuturkan, pihaknya masih menunggu laporan dari Yahukimo. Namun, ia menuturkan, kemungkinan paceklik di Yahukimo itu bisa terjadi. Ini didasarkan atas pengalaman Alex sewaktu kanak-kanak dan dibesarkan di Kurima, salah satu distrik di Yahukimo.
"Semasa saya kecil dulu juga pernah mengalami kasus paceklik pangan, tetapi tidak sampai ada orang yang mati," ujarnya.
Ia menjelaskan, paceklik biasanya disebabkan serangan hama sehingga menyebabkan ubi jalar tidak dapat dimakan. Atau, masyarakat sibuk memetik kelapa hutan dan pandan hutan sehingga kebun tidak terurus.
Namun, Wagub meragukan kelaparan tersebut menyebabkan warganya meninggal. Jika benar terjadi kematian, seperti yang diberitakan Kompas (5/9), ia menduga penyebabnya adalah karena penyakit. "Laporan dari Pemkab Yahukimo seperti ini yang masih kita tunggu supaya tahu kebenarannya," ujarnya.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kodam) XVII Cenderawasih Letnan Kolonel (Inf) Susilo menuturkan, pihaknya belum menerima permintaan bantuan menyalurkan bantuan bahan makanan ke Yahukimo. TNI sewaktu-waktu siap diperbantukan pemda dalam menyalurkan bantuan bencana.
Tentang laporan dari komando rayon militer dan komando distrik militer di Yahukimo atas kepastian kejadian ini, ia mengatakan, perwira setempat masih dalam proses melaporkan hal itu ke panglima kodam, "Nanti kalau sudah ada informasi dan laporan resmi, kami beri tahu," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Agus Rianto pun mengaku belum mendapatkan informasi atau laporan kasus kematian akibat kelaparan dari jajarannya di Yahukimo.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal FX Bagus Ekodanto hingga Sabtu malam belum bisa dimintai konfirmasinya. (ich)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar