09 September 2009

Nurjanah Trauma Berat jadi TKI di Arab

Rabu, 9 September 2009
Okezone

WATAMPONE - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Tana Batue Kecamatan Liburang, Nurjannah yang dipekerjakan di Arab Saudi mengalami trauma.

"Memang korban telah pulang sekitar seminggu lalu, hanya saja dia masih mengalami trauma, sehingga kami masih harus melakukan pemulihan terhadapnya," ungkap Koordinator Divisi Advokasi Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LPPA), Martina Majid.

Menurutnya, pihaknya belum sempat mengecek kondisi tubuh Nurjannah, namun secara psikis korban memang trauma karena, dia masih merasa ketakutan jika bertemu dengan banyak orang ataupun keluar dari rumah, sehingga guna kebutuhan pemulihannya, pihaknya belum memperbolehkan Nurjannah bertemu dengan banyak orang.

Saat kepulangan Nurjannah dari arab hingga ke Bone, hanya membawa uang sebesar Rp2 juta, selain itu gajinya sekitar Rp2 juta juga belum dibayarkan, sehingga barang-barangnya sengaja ditinggalkan di rumah majikannya.

Menurut Martina, pihaknya akan tetap melapor ke pihak yang berwajib mengenai Calo yang merekrut Nurjannah hingga ke Arab dengan memalsukan tahun lahir dan kota asalnya. Calo tersebut juga diketahui merupakan paman Nurjannah yang bernama H Muslimin. Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Andi Amin mengatakan, pihaknya memang telah melakukan upaya pemulangan Nurjannah hingga ke Bone.

Dari data yang didapatnya, Nurjannah direkrut oleh Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) PT Hosana Adi Kreasi sebagai warga Kabupaten Maros, sehingga pada awal pencarian mengalami kesulitan, dan dia mengatakan keberangkatan Nurjannah memang illegal, pasalnya PJTKI tersebut tidak terdaftar di Bone.

Berita Seputar Indonesia (SI) sebelumnya, Nurjannah yang beberapa waktu lalu masih tinggal di rumah majikannya, di Rafha Arab Saudi, mengaku sering disiksa, karena tidak ingin dipekerjakan lagi di tempat lain oleh majikannya. Kasus tersebut terbongkar, setelah dirinya berhasil mendapatkan Ponsel dan menghubungi kakaknya, Suwarni yang ada di Bone, dan melaporkan ke LPPA Bone. (Rahmi Djafar/Koran SI/fit)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar