Rabu, 3 Juni 2009
BLITAR - Jenazah Anwarudin (38) TKI Selangor Malaysia asal Desa Tawangrejo Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar yang tewas dalam musibah runtuhnya Supermaket, Rabu (3/6/2009) disambut hujan tangis saat tiba di rumah duka.
Jenazah suami Ny Arbaidah (35), tiba di rumah duka pada pukul 14.30 WIB setelah sebelumnya diberangkatkan dari Bandar Udara Juanda Surabaya.
Jenazah, ayah dari Deni Wirawan, (10) dan Bagus, (4) diantarkan menggunakan mobil ambulans AG800A yang disiapkan BNP2 TKI provinsi Jawa Timur.
Menurut keterangan M Kholid kakak Arbaidah, Anwarudin menjadi TKI sejak tahun 1991. Korban setiap tahun pulang ke Indonesia.
Terakhir komunikasi dengan istrinya sehari sebelum musibah terjadi. Anwarudin mengatakan berencana menghitamkan putra sulungnya.
"Terakhir pulang sekira bulan lalu pada saat Lebaran. Kemudian berangkat lagi," ujarnya kepada wartawan.
Keluarga pertama kali mendapat informasi dari Badrus, kerabat korban yang juga kerja di Malaysia. Kabar diterima Jumat lalu (29/5/2009) melalui telepon rumah.
Sementara musibah kecelakaan berlangsung pada 28 Mei 2009. "Pak Giyan yang pertama kali menerima. Dan keluarga langsung shock, terutama istrinya," terangnya.
Menurut Kholid , seluruh biaya pemulangan jenazah ditanggung BNP2TKI, termasuk memberi uang tali asih sebesar Rp 10 juta.
Menurut keterangan Kabid Penempatan dan Produktivitas Kerja Disnakertrans Pemkab Blitar Yudi Priyono, korban menjadi TKI secara ilegal. Hal itu yang mengakibatkan proses pemulangan jenazah.
"Namun kami juga ikut memfasilitasi pemulangan ini," ujarnya. Korban rencananya dimakamkan di TPU desa setempat. (Solichan Arif/Koran SI/fit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar