PADANG, KOMPAS.com — Susilawati, seorang tenaga kerja Indonesia di Malaysia yang dikontrak tahun 2002-2004, tidak diketahui keberadaannya oleh keluarganya. Kontak terakhir dengan keluarga dilakukan Susilawati tujuh tahun silam.
Ketidakjelasan keberadaan Susilawati ini dilaporkan keluarga Susi, panggilan Susilawati, ke Komnas HAM Sumatera Barat, Selasa (23/6).
Rosma (49), ibunda Susi, mengatakan, anaknya itu ditawari pekerjaan di Malaysia oleh seorang pencari tenaga kerja yang datang ke sekolahnya setelah pengumuman kelulusan. Ketika itu, Susi masih berusia 19 tahun.
"Saya sempat melarang Susi pergi karena khawatir anak gadis pergi cari kerja jauh sekali. Tapi Susi bersikeras berangkat. Dia mendaftar dan mengurus seluruh perizinan. Saya juga terpaksa berhutang sampai Rp 7 juta untuk biaya persiapan surat dan pengiriman Susi ke luar negeri," ucap Rosma.
Rosma mendapatkan telepon dari Susi setelah Susi berada tiga minggu di Malaysia. Susi bekerja di Asahi Kosei Sdn Bhd, Kuala Lumpur. Ketika itu, Susi mengaku tidak betah dan mengeluhkan pekerjaan yang berat di sebuah pabrik. Setelah telepon itu, Rosma tidak pernah mendapatkan kabar tentang Susi hingga kemarin.
Direktur Utama PT Andalan Mitra Prestasi Tafyani Kasim mengatakan, Susi tidak ditemukan ketika hari pemulangan tiba. Saat dijemput di asrama, Susi tidak ada lagi di kamar.
"Kami berupaya mencari Susi dengan melaporkan masalah ini ke kepolisian Malaysia. Tahun 2007, salah satu teman Susi juga pernah bertemu Susi di Malaysia. Ketika itu, Susi mengatakan hidup berpindah-pindah bersama seorang kawan laki-laki," kata Tafyani.
Ketua Komnas HAM Sumatera Barat Rusmazar Ruzuar mengatakan, pihaknya akan mempelajari berkas pengaduan yang disampaikan pihak keluarga serta meminta keterangan dari pihak terkait yang bertanggung jawab atas nasib TKI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar