08 Juni 2009

Antrean TKI di Bandara Soetta Menuai Protes

Minggu, 7 Juni 2009

Laporan wartawan KOMPAS Agnes Swetta Br. Pandia

JAKARTA, KOMPAS.com- Antrean panjang tenaga kerja Indonesia (TKI) hingga 200 meter ke pintu masuk ruang tunggu di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Soekarno-Hatta diprotes banyak pihak. Petugas mengaku kekurangan personel, sehingga pemeriksaan hanya ditangani satu orang.


Penumpukan antrean TKI sudah terjadi sejak pintu ke meja pelaporan check in, Minggu (7/6). Tidak kurang 500 TKI bergerombol duduk di lantai. TKI umumnya hendak berangkat ke Jeddah, Hongkong, Taiwan, Malaysia, dan Singapura.


Mereka terpaksa lesehan di lantai karena minimnya fasilitas tempat duduk. "Belum berangkat saja kok sudah diperlakukan seperti ini," kata Sumarni (22), TKI asal Cirebon, Jawa Barat.


Rombongan komisaris serta direktur PT Garuda Indonesia yang hendak berangkat ke Kuala Lumpur sempat tertahan antrean TKI. Komisaris PT Garuda Indonesia Adi Rahman Adiswoso sempat mempertanyakan terjadinya antrean panjang tersebut.


Beberapa calon penumpang juga meminta penambahan jumlah petugas agar panjang antrean segera berkurang. "Saya malah dibentak petugas, karena minimnya personel," kata Adi Rahman yang menyesalkan kondisi seperti itu di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.


Adi pun mengontak Wakil Direktur Utama PT Angkasa Pura II Rinaldo yang berjanji segera mencari solusi agar antrean tidak terulang. "Petugas bandara pasti sudah tahu jadwal keberangkatan TKI, sehingga bisa memaksimalkan pelayanan," kata Adi.


Pelayanan secara maksimal harus dinikmati seluruh calon penumpang, karena biaya jasa sama, yakni Rp 150.000 per penumpang tujuan luar negeri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar