02 April 2009

Pemda Bangun Rusun untuk 7.000 KK Waduk Pluit

Pemda Bangun Rusun untuk 7.000 KK Waduk Pluit



Jakarta – Pemda Jakarta akan membangun 10 menara rumah susun (rusun) untuk menampung sekitar 7.000 kepala keluarga (KK) warga yang menempati Waduk Pluit Jakarta Utara. Sebanyak empat menara dibangun pada 2009 dengan menggunakan lahan PT Jakarta Propertindo.
Hal itu ditegaskan Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Prijanto dan Kepala Dinas Perumahan dan Tata Bangun Jakarta Agus Soebandono kepada SH, Rabu (1/4) siang. Keduanya menyatakan hal itu ketika ditanya perihal rencana relokasi warga yang menduduki Waduk Pluit Jakarta Utara.
Menurut Prijanto, Pemerintah Daerah (Pemda) secepatnya akan membangun rusun bagi warga yang membangun rumah di atas waduk Pluit. Pembangunan rusun diperlukan untuk memindahkan warga dari Waduk Pluit. Warga harus direlokasi karena waduk bukan tempat tinggal.
Waduk sebagai pengendali banjir harus terjaga dengan baik. Kenyataannya, sebagian waduk sudah dibangun dan ditempati warga. Fungsi waduk harus dikembalikan karena itu warga mesti dipindahkan.
Prijanto mengatakan, untuk menampung warga yang terkena penertiban, Pemda akan membangun rusun yang tidak jauh dari waduk Pluit.'' Warga akan disediakan rumah susun. Waduk harus bersih dan tertib,'' katanya.
Pembangunan tahap pertama sebanyak empat menara akan dilakukan di lahan milik PT Jakarta Propertindo. Setiap menara menelan biaya sekitar Rp 16 miliar. Tahap selanjutnya, Pemda Jakarta akan membangun di atas lahan yang akan dibeli dari PT Gaya Sumpilas.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Tata Bangunan Jakarta Agus Soebandono mengatakan, pembangunan rumah susun bagi warga yang saat ini menempati Waduk Pluit akan dilakukan bertahap. Pembangunan pertama dilaksanakan di lahan milik PT Jakarta Propertindo sebanyak empat menara, masing-masing sebanyak 100 unit.

Dilakukan Bertahap
Jumlah ini belum cukup menampung warga Waduk Pluit karena warga yang menempati waduk Pluit sekitar 7.000 KK. Karena itu, rencananya, Pemda Jakarta akan membeli lahan milik PT Gaya Sumpilas. Di atas lahan ini akan dibangun enam menara. Totalnya, 10 menara harus disediakan untuk menampung warga yang menampati Waduk Pluit.
Pembangunan rusun dilakukan bertahap karena itu penertiban bangunan di Waduk Pluit pun akan dilakukan bertahap disesuaikan dengan penyediaan rumah susun.
"Rumah susun disediakan tidak jauh dari Waduk Pluit supaya warga siap dan bersedia menempatinya. Kalau rumah susun jauh dari tempat tinggal sebelumnya, warga menolak,'' tambahnya.
Waduk Pluit yang merupakan tempat penampungan air sekaligus berfungsi mengendalikan banjir, sebagian sudah penuh dengan bangunan. Warga sudah menguasai sebagian Waduk Pluit sehingga keberadaan waduk tidak lagi sesuai dengan fungsinya. Untuk mengembalikan fungsi waduk maka bangunan-bangunan yang ditempati sekitar 7.000 KK harus ditertibkan. (andreas piatu)


http://www.sinarharapan.co.id/berita/0904/02/jab05.html

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar