02 April 2009

Bocah Gizi Buruk Kembali Ditemukan di Tegal

Rabu, 1 April 2009
Laporan wartawan KOMPAS Siwi Nurbiajanti

TEGAL, KOMPAS.com - Satu penderita gizi buruk kembali ditemukan di Kota Tegal, yaitu Yosandrian (10), anak pasangan Badriyah (40) dan Warjo (41), warga Kelurahan Bandung, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal. Bocah yang seharusnya sudah mengenyam bangku sekolah dasar tersebut , hanya tergolek tidak berdaya di atas tempat tidur.


Tubuhnya sangat kurus, mukanya cekung dan pucat. Dalam usianya tersebut, berat badannya hanya sembilan kilogram. Yosandrian mulai dirawat di RSUD Kardinah Kota Tegal sejak Rabu (1/4).


Badriyah saat ditemui di rumah sakit menuturkan, sebenarnya anak keempatnya tersebut lahir dengan berat normal, yaitu 3,4 kilogram. Yos (panggilan Yosandrian) juga mendapatkan imunisasi hingga usia sembilan bulan. Namun pada usia 10 bulan, Yos mengalami panas dan kejang. Setelah dibawa ke puskesmas, panasnya mulai mereda. Tapi setelah itu kambuh lagi, sampai berkali-kali, katanya.


Sebenarnya, ia sempat disarankan oleh pegawai puskesmas untuk membawa anaknya ke rumah sakit. Namun, Badriyah mengaku takut karena tidak memiliki biaya. "Saat itu untuk berobat ke puskesmas saja mahal, bayar Rp 7.000," ujarnya.


Padahal, ia hanya mengandalkan penghasilan dari suaminya sebagai tukang batu. Itu pun, tidak setiap hari diperoleh. Kadang setelah dua hari bekerja, Warjo terpaksa berhenti selama dua pekaan karena tidak mendapatkan tawaran untuk menjadi buruh batu. Upah yang diperoleh sekitar Rp 35.000 hingga Rp 45.000 per hari.  

 

Hidup Pas-pasan

Menurut Badriyah, dengan penghasilan yang pas-pasan, ia harus menghidupi enam anak. Satu anak masih balita, satu lainnya duduk di bangku taman kanak-kanak, sedangkan tiga kakak Yos sudah tidak sekolah. Mereka putus sekolah karena tidak memiliki biaya untu k melanjutkan pendidikan.


Untuk makan sehari-hari, keluarga tersebut juga harus berhemat. Ia mengaku hampir tidak pernah memberi lauk anaknya dengan ayam atau telur. Lha untuk membeli tahu dan tempe saja mahal, sampai Rp 6.000 tuturnya.


Oleh karena itu, selama hampir 10 tahun, ia memilih merawat Yos di rumah. Namun karena tidak tega melihat penderitaan bocah tersebut, ia akhirnya bersedia membawa Yos ke rumah sakit. Selain tidak mampu duduk, sejak dua tahun lalu bocah tersebut mengalami kebutaan.


Dokter anak yang merawat Yos, Heri Susanto mengatakan, selain gizi buruk, Yosandrian juga mengalami kerusakan otak. Hal tersebut mengganggu pertumbuhan, sehingga menimbulkan kelainan sikap dan postur yang tidak progresif.


Menurut dia, penanganan akan diprioritaskan pada perbaikan gizi terlebih dahulu. Idealnya untuk anak usia 10 tahun, berat badan Yos mencapai 28 kilogram.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar