Blitar | SURYA - Pengajuan anggaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk penanganan balita gizi buruk senilai Rp 570 juta pada APBD 2009 oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar, dipangkas oleh Pemkab Blitar. Akibatnya Dinkes terancam kehabisan susu gizi tinggi Entrasol, untuk penanganan balita gizi buruk selama 2009 ini. "Padahal anggaran tersebut sangat kami butuhkan, untuk menangani kasus balita gizi buruk yang cenderung meningkat pada 2009 ini," ujar Kasi Gizi Subdin Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Blitar, Gita Sulastri, Rabu (15/4). Karena itu, tahun ini Dinkes terpaksa menggunakan susu Entrasol sisa dari penanganan balita gizi buruk bantuan APBN dan APBD Provinsi Jatim tahun lalu. Namun jumlahnya tidak banyak dan diperkirakan hanya bisa bertahan sampai pertengahan tahun saja. Berdasarkan data yang masuk dari 22 puskesmas se-Kabupaten Blitar pada awal 2009 ini, tercatat 50 balita termasuk kategori gizi kurang dan gizi buruk, di mana 21 di antaranya positif gizi buruk. Sisanya, 29 balita masih termasuk gizi kurang. Kebutuhan susu gizi tinggi Entrasol untuk setiap balita, per paket untuk 1 bulan atau 90 kali minum adalah 60 kotak. ais |
16 April 2009
Anggaran Gizi Buruk Dikepras
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar