CIANJUR (Poskota) – Susi Binti Ayi Burhanudin (30) warga Kampung Cikaret Hilir Rt 03/11, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat dipaksa suami menggugurkan kehamilannya .Tidak itu saja. Korban juag sering dianiaya.
Peristiwa itu bermula ketika Yana Sugilar menyuruh istrinya bekerja menjadi TKW. Sekitar Agustus lalu, Susi dipertemukan dengan salah satu sponsor TKI bernama Mahyar Haetami di Gang Harapan II, Cianjur.
Dari hasil pertemuan itu, Susi direncanakan diberangkatkan ke Saudi Arabia melalui PJTKI Yongbabibuana, yang berlamat di Cibubur, Jakarta Timur.
Sebelum diberangkatkan, Susi harus dicek kesehatan yang dilakukan oleh PJTKI . Setelah di cek, ternyata Susi sedang hamil dan usia kehamilannya 2 minggu. Tentu saja wanita hamil tidak bisa berangkat jadi TKI ke luar negeri.
Mahyar bukannya mengurungkan niat untuk memberangkatkan Susi, tetapi menyuruhnya untuk menggugurkan janin dengan cara makan obat atau di aborsi. Kalau tidak, Susi harus mengganti kerugian sebesar RP 15 juta akibat segala pembiayaan yang telah dikeluarkan oleh pihak sponsor.
Suaminya sendiri, bukannya membantu Susi namun mendukung sponsor. Alasannya, tidak memiliki uang yang diminta oleh sponsor. Pada saat itu juga, Susi tetap saja menolak untuk menggugurkan anaknya. Sebab, perbuatan tersebut, melanggar hukum dan perbuatan dosa.
Namun sponsor dan suaminya terus mendesaknya sehingga percobaan menggugurkan anaknya dilakukan. Ia diberi obat oleh sponsor. Karena, tidak ada reaksi diganti dengan obat tradisional.
Tetapi tetap saja, perutnya semakin menbuncit . Karena tidak mempan terhadap obat Susi dibawa ke daerah Ganasoli, Sukabumi, oleh suaminya. Dengan maksud, janinnya diaborsi ketika itu, dirinya di urut (sunda red). Setelah selesai, lalu pulang ke Cianjur.
Setelah diurut sekali, ternyata perutnya, tidak ada perubahan apa pun. Malahan terus membesar. Lalu suaminya membawanya kembali ke Kampung Sadanganyar, Desa Kertasari, Kecamatan, Sindang Barang, Cianjur Selatan.
Susi dibawa ke orang pintar.Susi kembali diurut. Saat itu, dirinya sangat kesakitan, karena perutnya terus diurut, sekitar 1,5 jam.
Meski sudah dua kali di urut, ia tetap saja tidak ada perubahan. Melihat hal tersebut, sang suami kalap, dan langsung memukul. "Saya diminta untuk diurut kembali, tetapi saya menolak, karena sakit sekali,"kata Susi saat ditemui di rumahnya.
"Suami memukul saya tidak terhitung jumlahnya. Dari mulai menampar, mencekik dan mempelintir tangan. Saya pun tak tahan disiksa terus, lalu saya pulang ke rumah orang tua di Sukamaju," akunya.
Akibat ditekan oleh sponsor dan suaminya, Susi pun melaporkannya ke Polres Cianjur dan memperlihatkan surat bukti lapor yang diterima oleh Aiptu Setiawan dengan Nomor polisi LP/4282/B/X/2009. (yopi/B)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar