14 Oktober 2009

BNI dan Perumnas Sediakan Pembiayaan bagi TKI

14 Oktober 2009

Jakarta, Sumutcyber- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menargetkan realisasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BNI Griya mencapai Rp 9 triliun sepanjang 2009. Hingga September lalu, yang sudah direalisasikan sebesar Rp 7,8 triliun.

General Manager Konsumer BNI Diah Sulianto mengatakan, pencapaian realisasi KPR pada 2009 diharapkan mampu melebihi pencapaian pada 2008 yang mencapai Rp 7 triliun. "Ekonomi sudah mulai membaik, interest rate (bunga kredit, Red) juga turun. Kondisi itu mendorong naiknya permintaan, sehingga para developer (pengembang) berani berekspansi,'' katanya kemarin (13/10).

Saat ini, lanjutnya, BNI menawarkan bunga KPR sebesar 11 persen untuk rumah non subsidi. Tetapi, jika melalui developer yang bekerja sama dengan BNI, bunga bisa turun sampai sekitar 8 persen. "Kami telah menjalin kerja sama dengan BSD, Duta Wijaya, dan ribuan pengembang lain," jelasnya.

Dia merinci, sampai saat ini portofolio KPR BNI Griya sebanyak 75.000 nasabah. Untuk KPR sederhana yang harganya Rp 50 juta ke bawah, jumlahnya sekitar 18.500 nasabah. Sedangkan untuk nasabah bersubsidi yang bekerja sama dengan Kementerian Negara Perumahan Rakyat, per Agustus lalu terealisasi 3.400 unit rumah.

''Kami juga telah mampu merealisasikan kredit kendaraan bermotor dengan outstanding sebesar Rp 4,5 triliun. Angka itu sudah sesuai dengan yang kami targetkan. Sebagian besar semua dari channelling dengan beberapa perusahaan finance,'' imbuhnya.

Direktur Konsumer BNI Darwin Suzandi menambahkan, untuk meningkatkan jumlah realisasi KPR, BNI dan Perumnas menyediakan pembiayaan bagi pekerja migran atau TKI. "Kerja sama ini juga difasilitasi oleh PT Panca Setia Bhakti, sebagai salah satu sister company dari sebuah PJTKI (perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia, Red)," jelasnya.

Khusus untuk TKI Hong Kong, kerja sama akan ditargetkan 10 ribu rumah di beberapa lokasi dan kota di Jawa Timur. "Untuk tahap pertama 2.000 rumah di Malang, Madiun, Kediri dan Blitar," Direktur Perum Perumnas Himawan Arief. (jpnn)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar