09 September 2009

12 TKW Hidup di Bawah Jembatan di Arab Saudi

Rabu, 9 September 2009 | 15:06 WIB

MATARAM, KOMPAS.com TKW asal NTB, Baiq Rusnawati, tengah "sekarat" (sakit keras) di kolong jembatan Makkah Mustawa, Arab Saudi, dan membutuhkan bantuan untuk pemulangannya ke Indonesia.

"Dia sempat berbicara di telepon menyatakan keinginannya kembali ke Tanah Air agar tidak mati di bawah jembatan itu," kata Koordinator Advokasi Kebijakan Perkumpulan Panca Karsa (PPK) NTB, Endang Susilowati SH, kepada wartawan ketika hendak menemui Gubernur NTB, di Mataram, Rabu.

Endang hendak menemui Gubernur NTB KH M Zainul Majdi guna mengonsultasikan upaya-upaya yang telah dilakukannya dalam menyikapi keberadaan tiga orang TKW asal NTB yang telah lebih dari tiga bulan mendiami kolong jembatan Makkah Mustawa, Arab Saudi.

Dua dari tiga TKW asal NTB itu teridentifikasi bernama Baiq Rusnawati dan Nur Azizah. Seorang TKW NTB lainnya belum diketahui identitasnya. Endang pun berharap Gubernur NTB periode 2008-2013 yang berasal dari kalangan ulama dan pernah menjadi anggota Komisi X DPR RI itu ikut melakukan diplomasi politik untuk menyelamatkan ketiga TKW NTB dari kolong jembatan Saudi Arabia itu.

Tiga TKW NTB itu merupakan bagian dari 12 orang TKW yang hingga kini masih bertahan di kolong jembatan itu. "Kami bekerja keras menghubungi berbagai pihak termasuk gubernur NTB dan pihak konsulat serta Departemen Luar Negeri guna membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi ketiga TKW NTB itu," ujarnya.
     
Endang mengaku segera menghubungi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah untuk memantau perkembangan kesehatan Baiq Rusnawati yang tengah sakit keras itu. Rusnawati dan dua orang rekannya sesama TKW asal NTB bekerja di Saudi Arabia melalui Perusahaan Pengerah Jasa TKI (PPJTKI) Youmba Bibah Abadi Cabang Sumbawa pimpinan Habibah Nurdiana.

Setelah dua tahun bekerja, ia melarikan diri dari rumah majikannya karena tidak tahan dianiaya dan tinggal di bawah kolong jembatan yang lokasinya berdekatan dengan Hotel Palestin.
     
"Dia (Baiq Rusnawati) mengaku pernah ditampar majikan laki-lakinya dan tidak digaji berbulan-bulan serta hanya diberi makan sekali," ujar Endang meniru sebagian ucapan Rusnawati dalam percakapan melalui telepon beberapa hari lalu.
     
Endang menambahkan, dua TKW asal NTB, terutama Rusnawati yang tengah sakit keras, itu sangat berharap dapat dipulangkan ke Indonesia agar tidak mati di kolong jembatan.
     
"Beberapa hari lalu seorang TKW asal Cianjur, Jawa Barat, yakni Halimah binti Kohar, meninggal dunia di kolong jembatan itu secara mengenaskan. Rusnawati menyaksikan sendiri sehingga ngeri dan berharap bisa segera pulang ke Indonesia," ujarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar