KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Sekitar 200 TKI yang bekerja di perkebunan kelapa sawit milik Yayasan Pahang Plantation Holding Sdn Bhd, Rompin, Negara Bagian Pahang, berdemo mengecam Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) yang ingin menyerang Malaysia.
Para TKI itu melakukan demo sekitar satu jam, mulai pukul 16.00 di kawasan permukiman TKI di Endau, Rompin, Pahang. Sebelumnya, para TKI yang bekerja di Cameron Highland, Negara Bagian Perak, juga melakukan demo mengecam Bendera, demikian media massa di Malaysia, Kamis (15/10).
Seperti unjuk rasa lainnya, mereka juga membentangkan pamflet, antara lain bertuliskan "Indonesia dan Malaysia Adik-beradik", "Ojo Ganggu Aku", "Aku Aman Neng Kene", "Bendera Jangan Cemari Kami", "Kami Mencari Rezeki Halal di Malaysia", "Bendera Jangan Buat Kami Resah di Sini", serta "Malaysia dan Indonesia Serumpun dan Terima Kasih Pahang".
Salah seorang pengunjuk rasa, Talib Halim Abdullah (38), mengatakan, rakyat Indonesia di Malaysia tidak setuju dengan segala bentuk kekerasan dan perang terhadap warga Malaysia.
"Apa yang terjadi dapat diselesaikan secara musyawarah dan bukan dengan kekerasan. Saya harap rakyat Indonesia di Malaysia tenang dan tidak berpengaruh dengan Bendera," kata Talib.
Senada dengan Talib, Taufan Pramana Putra (38) mengatakan, dia dan kawan-kawan bekerja dengan aman di Malaysia.
"Kami tidak mendukung kekacauan dan kekerasan seperti yang dilakukan sebagian rakyat di Indonesia," katanya.
SOE
Sumber : ANT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar