Rabu, 04/02/2009 23:30 WIB
Aprizal Rahmatullah - detikNews
Jakarta - Di tengah kesibukannya sebagai Wakil Ketua MPR, AM Fatwa masih sempat berkunjung ke Pasar. Kali ini, Rabu (4/2/2009) ia berdialog dengan 500 pedagang untuk mendukung penolakan menggusur Pasar Koja. Fatwa telah mengirim surat ke Gubernur DKI Jakarta dengan dasar surat dari DPRD DKI.
"Saya minta agar peremajaan pasar Koja ini ditunda, sampai ada musyawarah baru, sampai ada kesepakatan yang baik," ujar AM Fatwa dalam rilis elektronik yang diterima detikcom, Rabu (4/2/2009).
Fatwa menerangkan, maksud kedatangannya ke Pasar Koja, awalnya untuk mencegat Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto. Namun, Prijanto lebih dulu pergi sebelum Fatwa tiba di lokasi.
"Dan sekarang ini saya datang ke sini, sebenarnya juga mengejar Pak Wagub tadi yang ke sini. Dan Gubernur DKI Jakarta sekarang juga sedang dimintai keterangan tentang pasar ini oleh DPRD," terangnya.
Fatwa mengimbau para pedagang Pasar Koja agar tetap menggunakan cara-cara santun dan arif dalam melakukan aksi penolakan. Ia tidak ingin jalur kekerasan dipilih untuk menyelesaikan masalah ini.
"Agar kita lakukan perjuangan dengan tertib. Jangan sampai ribut-ribut seperti di Medan itu, sampai Ketua DPRDnya meninggal. Kita jaga di sini, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama," tandasnya.
Sebelumnya, Prijanto meninjau penampungan sementara yang disediakan bagi pada pedagang di pasar tersebut. Seusai mengitari pasar, Prijanto langsung meninggalkan Pasar Koja.
Senin, 15 Desember 2008 lalu, pedagang mengadukan pembongkaran Pasar Koja oleh Satpol PP yang disertai tindak kekerasan ke DPRD. DPRD sempat akan mengajukan interpelasi. Namun interpelasi batal karena hanya ada 2 fraksi yang setuju yakni PAN dan PKS.
Selain interpelasi, DPRD juga mendesak Dirut PD Pasar Jaya dicopot. Untuk meredam ini, Foke akhirnya menonaktifkan PD Pasar Jaya Uthand Hasomoan Sitorus untuk sementara waktu. (ape/mok)
Link: http://www.detiknews.com/read/2009/02/04/233022/1079716/10/am-fatwa-minta-penggusuran-di-pasar-koja-ditunda
Aprizal Rahmatullah - detikNews
Jakarta - Di tengah kesibukannya sebagai Wakil Ketua MPR, AM Fatwa masih sempat berkunjung ke Pasar. Kali ini, Rabu (4/2/2009) ia berdialog dengan 500 pedagang untuk mendukung penolakan menggusur Pasar Koja. Fatwa telah mengirim surat ke Gubernur DKI Jakarta dengan dasar surat dari DPRD DKI.
"Saya minta agar peremajaan pasar Koja ini ditunda, sampai ada musyawarah baru, sampai ada kesepakatan yang baik," ujar AM Fatwa dalam rilis elektronik yang diterima detikcom, Rabu (4/2/2009).
Fatwa menerangkan, maksud kedatangannya ke Pasar Koja, awalnya untuk mencegat Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto. Namun, Prijanto lebih dulu pergi sebelum Fatwa tiba di lokasi.
"Dan sekarang ini saya datang ke sini, sebenarnya juga mengejar Pak Wagub tadi yang ke sini. Dan Gubernur DKI Jakarta sekarang juga sedang dimintai keterangan tentang pasar ini oleh DPRD," terangnya.
Fatwa mengimbau para pedagang Pasar Koja agar tetap menggunakan cara-cara santun dan arif dalam melakukan aksi penolakan. Ia tidak ingin jalur kekerasan dipilih untuk menyelesaikan masalah ini.
"Agar kita lakukan perjuangan dengan tertib. Jangan sampai ribut-ribut seperti di Medan itu, sampai Ketua DPRDnya meninggal. Kita jaga di sini, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama," tandasnya.
Sebelumnya, Prijanto meninjau penampungan sementara yang disediakan bagi pada pedagang di pasar tersebut. Seusai mengitari pasar, Prijanto langsung meninggalkan Pasar Koja.
Senin, 15 Desember 2008 lalu, pedagang mengadukan pembongkaran Pasar Koja oleh Satpol PP yang disertai tindak kekerasan ke DPRD. DPRD sempat akan mengajukan interpelasi. Namun interpelasi batal karena hanya ada 2 fraksi yang setuju yakni PAN dan PKS.
Selain interpelasi, DPRD juga mendesak Dirut PD Pasar Jaya dicopot. Untuk meredam ini, Foke akhirnya menonaktifkan PD Pasar Jaya Uthand Hasomoan Sitorus untuk sementara waktu. (ape/mok)
Link: http://www.detiknews.com/read/2009/02/04/233022/1079716/10/am-fatwa-minta-penggusuran-di-pasar-koja-ditunda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar