Minggu, 15 Februari 2009 - Okezone
Yuni Herlina Sinambela - Okezone
Foto: Yuni
JAKARTA - Beban pekerjaan yang berat dan terkadang mendapatkan perlakukan tidak manusiawai dari majikan mendorong puluhan pembantu rumah tangga (PRT) menggelar aksi solidaritas di Bundaran Hotel Indonesia, hari ini.
Massa yang berasal dari Jaringan Nasional Advokasi Pembantu Rumah Tangga atau Jala PRT, meminta pemerintah dan wakil rakyat mewujudkan libur mingguan dan UU Perlindungan PRT.
Dalam pers rilis yang dibagaikan kepada wartawan, ada empat aspirasi yang mereka sampaikan. Pertama, berhenti berpikir menunggu jumlah PRT. Kedua, mendesak pemerintah, khususnya Presiden, Menteri Tenaga Kerja, dan Transmigrasi serta DPR untuk mewujudkan UU Perlindungan PRT.
Ketiga, mewujudkan hari libur mingguan pekerja rumah tangga. Keempat, mewujudkan tanggal 15 Februari sebagai Hari PRT dan hari libur nasional PRT.
Ketua aksi solidaritas PRT Dewi Astuti mengatakan, aksi tersebut digelar untuk menyikapi keprihatinan terhadap nasib PRT yang kerap mendapat kekerasan dari majikannya dengan beban kerja yang berat.
"Kami meminta pemerintah dan anggota DPR yang baru agar memprioritaskan UU Perlindungan PRT untuk menjamin hak-hak PRT, seperti mendapat upah minimum dan hari libur mingguan," papar Dewi di sela-sela aksi, Minggu (15/2/2009).
Menurut dia, rencananya pada pekan depan akan menemui pihak pemerintahan dan DPR untuk menyampaikan aspirasinya terhadap penyusunan UU Perlindungan PRT.
Dalam aksinya para PRT yang umumnya kaum ibu berusia senja dan sebagian remaja perempuan itu, membagikan selebaran kepada para pengendara yang melintas di Bundaran HI. Isi selebaran yang diikat dengan tali pita berwana pink itu di antaranya, "Berikan Hari Libur untuk Pembantu Rumah Tangga," "Beban Kerja yang Berat," "Berikan Waktu Belajar untuk Pembantu Rumah Tangga," dan lainnya.
Selain itu, mereka mengenakan kain yang biasa digunakan untuk mengepel atau lap dan diikatkan di bagian kepala. Juga membawa poster bergambarkan penderiataan PRT seperti disiram majikan, mengepel dan sebagainya.
Meski turun hujan rintik-rintik, tidak menurunkan semangat para PRT ini, beberapa di antara pengunjuk rasa bergantian berorasi. (ram)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar