JAKARTA | SURYA Online-Seorang perempuan asal Brebes Jawa Tengah yang menjadi pembantu rumah tangga (PRT) di Madinah Arab Saudi disiksa majikannya. Pemerintah berjanji memburu sang majikan agar dihukum.
Keni, 28, perempuan malang itu, berasal dari Desa Losari Lor, Kecamatan Losari, Brebes, Jawa Tengah. Dua bulan lalu ia dipulangkan ke Indonesia dengan kondisi tubuh hancur akibat siksaan majikan perempuannya selama tiga bulan.
Saat dijenguk Menakertrans Erman di RS Polri Kramat Jati, Kamis (8/1) malam, kondisinya sudah membaik. Luka-lukanya sudah mulai kering, dan tampak keloid dibekas lukanya. Kedua kupingnya hampir putus dan lidah yang diiris pisau sangat memilukan.
Keni, ibu satu anak, meminta Erman menuntut majikannya. "Tolong saya, Pak Menteri, tuntut majikan saya agar tidak ada lagi TKI yang bernasib seperti saya," katanya.
Erman mengaku geram dan berjanji tidak akan membiarkan majikan Keni lolos hukuman.
Erman mengatakan akan menemui Dubes Arab Saudi untuk membahas masalah itu untuk mencari solusinya.
"Saya sangat menyesalkan kejadian ini. Penyiksaan ini melebihi batas-batas kemanusian. Saya akan berkoodinasi dengan Deplu RI dan KBRI untuk mengambil langkah tegas berupa penuntutan hukum terhadap majikannya," katanya.
Menteri juga akan meminta perusahaan jasa TKI yang menempatkan Keni untuk mengurus asuransinya, meskipun biaya perawatan Keni sudah ditanggung pemerintah.
Untuk meringankan beban Keni, Erman menyarankan, Keni tak perlu lagi bekerja di luar negeri dan ia berjanji akan memberikan bantuan agar ia bisa berwirausaha di kampung. Koordinasi juga akan dilakukan dengan Departemen Sosial dan Departemen Luar Negeri agar dia bisa melakukan operasi plastik.
"Luka (bekas setrika) sudah mengering, tapi sekarang masih dalam pemulihan dan perlu satu operasi lagi. Soalnya di badan banyak tumbuh keloid-keloid," kata petugas informasi pasien Pusat Pelayan Terpadu & Pusat Pelayanan Medis (PPT&PPM) RS Polri Kramatjati, Sulasih, Jumat (9/1).
Menurut Sulasih, Keni sempat dirawat di Arab. Namun ketika dipulangkan, bekas luka bakar dan siraman air panas masih menganga. Total 75 persen tubuhnya tertutup luka bakar. Yang tak kalah menyedihkan, menurut Sulasih, Keni ini tidak lagi ditunggui keluarganya.ant/dtc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar