2009, Lebih 1000 TKI Dipulangkan Sabtu, 21 Pebruari 2009 | 10:59:39 | Tanjungpinang (BCZ) Jumat (20/2), 151 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia dipulangkan melalui pelabuhan internasional Tanjungpinang Sri Bintanpura. TKI yang dipulangkan dengan menggunakan kapal Batam Line tersebut terdiri dari 135 laki-laki dan 15 perempuan serta satu orang anak. Menurut Supervisor pelabuhan Internasional Tanjungpinang Sri Bintan Pura Sandhi, ini merupakan pemulangan rutin TKI bermasalah dari Malaysia yang biasa terjadi setiap minggunya. Dalam minggu ini, kata Sandhi sudah dilakukan dua kali pemulangan TKI dari Malaysia. Sehari sebelumnya juga dilakukan pemulangan sebanyak 155 TKI yang terdiri dari 115 laki-laki dan 35 orang perempuan serta 5 orang anak. Dari TKI yang dipulangkan tersebut, diakui Sandhi tidak semuanya adalah TKI yang bermasalah. Diantaranya bahkan mereka yang datang ke Malaysia dalam rangka kunjungan keluarga. ''Makanya dalam rombongan TKI yang di pulangkan ada anak,'' jelas Sandhi. Bahkan ditambahkan Sandhi, diantara TKI yang dipulangkan, setelah diperhatikan dokumen yang mereka miliki diantaranya masih memiliki izin bekerja yang belum habis. ''Kasihan juga mereka, tidak semuanya sebenarnya bermasalah, tapi mereka teribas razia RELA (petugas keamanan Malaysia),'' papar Sandhi. Beberapa kasus razia yang di lakukan RELA, kata Sandhi lagi sempat membuat para majikan kehilangan pembantunya. ''Ini pernah terjadi, sampai akhirnya majikan tersebut mencari ke penampungan,'' kata Sandhi. Sehubungan dengan pemulangan TKI ini, Kepala dinas tenaga kerja dan Sosial kota Tanjungpinang, Said Parman mengatakan selama 2009 ini lebih dari 1000 TKI yang dipulangkan dari Malaysia melalui pelabuhan internasional Tanjungpinang Sri Bintanpura. ''Data pastinya saya belum buat laporannya, tapi jumlahnya lebih dari 1000 orang,'' ujar Said yakin. Sebagian besar dari tenaga kerja yang dipulangkan tersebut berasal dari Jawa timur yang mencapai 50 persen dari total TKI yang dipulangkan. Urutan kedua TKI yang berasal dari Lombok selebihnya dari berbagai daerah di Indonesia. ''Lima puluh persen diantaranya dipulangkan dalam keadaan tidak memiliki uang, sehingga proses pemulangan dilakukan oleh pemerintah kota Tanjungpinang ke daerah mereka masing-masing,'' ungkapnya. (dew/bp)
http://kepritoday.com/content/view/18108/41/ |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar