SP/Ruht Semiono Warga memanfaatkan sarana mandi cuci kakus (MCK) umum yang merupakan bantuan dari Pemda Jakarta Barat untuk warga korban penggusuran di Angke, Jakarta Barat, Senin (16/2). Bantuan ini diberikan karena warga tidak memiliki MCK umum. [JAKARTA] Warga Kali Duri, Kelurahan Angke, Jakarta Barat, masih mengeluhkan sarana mandi cuci kakus (MCK) yang disediakan Pemerintah Daerah (Pemda) Jakarta Barat. Padahal, pascapenertiban bangunan liar di tempat itu, keinginan warga untuk mendapatkan layanan fasilitas MCK langsung dipenuhi dengan fasilitas MCK darurat dari mobil petugas kebersihan. "Saat ini kami masih kesulitan buang hajat. Kami kerepotan, karena harus antre untuk membuang hajat di mobil Sub Dinas Kebersihan," ujar Ketua RT 1 RW 8 Taufik kepada SP, Senin (16/2). Saat ini ada sekitar 2007 warga Kali Duri yang kesulitan melakukan aktivitas mandi, mencuci dan buang hajat. Sementara itu, Sudin Kebersihan Jakarta Barat hanya menyediakan tiga MCK untuk ratusan warga itu. Akibatnya, terjadi antrean panjang, terutama pada Senin pagi saat warga hendak berangkat kerja. Taufik menuturkan, banyak warga mengeluhkan minimnya sarana MCK akibat pembongkaran tersebut. Kini, meskipun telah disediakan tempat MCK, namun mereka masih merasa tidak nyaman. Apalagi, warga yang ingin buang hajat besar atau kecil tidak kuat menahan jika harus antre. "Kalau sudah enggak bisa nahan buang hajat, kami kebingungan. Jumlah warga yang menggunakan fasilitas MCK, tidak seimbang dengan jumlah mobil yang disediakan," ujarnya. Buang Hajat di Kali Menurut dia, banyak warga terpaksa harus membuang hajat di Kali Banjir Kanal atau ke Kali Jodo yang jaraknya lumayan jauh. "Mereka tidak kuat menahan kebelet," ujarnya. Dijelaskan, di wilayahnya, jumlah warga yang tidak memiliki sarana MCK ada enam keluarga. "Sekarang, kebanyakan dari mereka melaksanakan aktivitas MCK di kali. Sebagian lagi di mobil petugas kebersihan," katanya. Namun demikian, sejumlah warga berharap mobil MCK masih tersedia agar warga tidak kerepotan jika mau melakukan kegiatan MCK, terutama buang hajat besar. "Di daerah sini sulit mencari lahan untuk MCK," urai Iksan, warga setempat. Usman, warga lainnya mengaku, lokasi tempat tinggalnya sudah padat sehingga sulit jika tiap keluarga harus membuat fasilitas MCK. Sementara itu, seorang petugas dari Sub Dinas Kebersihan Pemda Jakarta Barat yang tidak bersedia disebut namanya mengatakan, saat ini disediakan tiga buah mobil MCK untuk memfasilitasi warga yang ingin mandi atau buang hajat. Menurut dia, walaupun warga masih antre, setidaknya mobil ini membantu. Mereka tidak repot lagi untuk melakukan aktivitas MCK, terutama buang hajat besar. "Mobil ini kami sediakan untuk warga yang membutuhkan sampai nanti ada solusi lebih lanjut mengenai masalah ini," paparnya. Dibongkar Seperti diketahui Wali Kota Jakarta Barat HM Djoko Ramadhan marah melihat ratusan bangunan liar di sepanjang Jalan Inpeksi Kali Duri, Tambora, Minggu (8/2). Camat dan lurah wilayah itu diperintah agar segera menertibkan bangunan, termasuk sejumlah MCK. Sedikitnya 210 bangunan liar di daerah tersebut dibongkar, karena keberadaan ratusan bangunan liar di RT 8 sampai RT 10 itu membuat Kali Duri tercemar dan kumuh. Pasalnya, warga yang tinggal di bantaran kali itu seenaknya membuang sampah ke kali sehingga menyebabkan banjir. [ISW/Y-4] http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=news&detail=true&id=4928 |
18 Februari 2009
MCK Digusur Warga Sulit Mandi dan Buang Hajat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar