24 Februari 2009

23 Balita di Kulon Progo Menderita Gizi Buruk

23 Balita di Kulon Progo Menderita Gizi Buruk

Senin, 23 Februari 2009 | 18:35 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta: 23 anak balita di Kecamatan Kokap, Kulonprogo, dilaporkan menderita gizi buruk, sementara 139 balita lainnya masuk kategori memiliki berat badan di bawah garis merah (BGM).

"Rinciannya, Puskesmas I Kokap ada 16 orang dan Puskesmas II ada tujuh orang," kata Santoso, Camat Kokap, Kulon Progo, saat dihubungi, Senin (23/2).

Untuk kasus bayi dengan kategori di bawah garis merah di Puskesmas I sebanyak 45 orang, sedangkan bayi di bawah garis merah di Puskesmas II lebih banyak lagi. "Ada 94 balita," kata Santoso. Menurutnya, kegiatan posyandu khusus di kecamatannya dilakukan seminggu sekali di 68 lokasi.

Terkait penyebab gizi buruk dan BGM itu, Santoso mengatakan masih akan mengevalusinya. "Mungkin kurang konsumsi susu, nanti kami evaluasi," ujarnya.

Informasi soal gizi buruk ini diungkapkan anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta, Noor Harish, kepada wartawan.

Noor Harish mengatakan penderita gizi buruk itu tersebar di tiga desa, yakni Desa Hargorejo, Kalirejo, dan Hargotirto. Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak para penderes gula kelapa. "Kehidupan keluarga penderes memang masih memprihatinkan," ujarnya.

Kasus gizi buruk yang sebagian besar terjadi di pedesaan itu, menurut Noor Harish, membuktikan bahwa program pembangunan kawasan pedesaan hanya terhenti pada dokumen kebijakan umum Rancangan Anggaran Pemerintah Belanja Daerah. "Kegiatan anggaran untuk pedesaan sangat kecil. Ini harus diubah kalau tidak ingin penderita gizi buruk terus bertambah," kata dia.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi DI Yogyakarta Setyoso Hardjowisastro mengatakan akan meneliti lebih lanjut penyebab terjadinya gizi buruk di Kulonprogo itu.

Menurut dia, ada beberapa faktor yang kerap menjadi penyebab gizi buruk.  "Ada faktor ekonomi tidak mampu membeli makanan yang bergizi," ujarnya.

Faktor lainnya si anak kena flek (paru-paru basah) sehingga makannya sulit. "Sehingga terkena gizi buruk," ujarnya.

http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/02/23/brk,20090223-161659,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar