16/02/2009 05:22 - TKI
Liputan6.com, Tangerang: Casinah, tenaga kerja Indonesia yang terjebak di Kurdistan-Irak Utara, tiba di Bandar Udara Soekarno-Hatta pada Ahad (15/2) petang. Casinah didampingi Asep Zaenal, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di Aman, Yordania. Ia mengaku jera menjadi TKI.
Selama dalam penantian keluar dari Kurdistan, Casinah mengaku selalu berkoordinasi dengan Migran Care dan KBRI. Sementara KBRI menyatakan, Casinah bisa berada di wilayah konflik karena menjadi korban perdagangan manusia.
Wanita asal Subang, Jawa Barat, ini menuturkan pada awalnya ia bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab. Dua bulan kemudian, agen penyalur memidahkannnya ke Kurdistan tanpa pemberitahuan. Casinah mengaku sering dipukuli majikan selama 22 bulan bekerja di wilayah sarat konflik tersebut.
Asep menjelaskan agen yang memberangkatkan Casinah dari Dubai ke Irak ilegal. Apalagi, Indonesia tak menjadikan Irak sebagai negara tujuan kerja.(IKA/Abdul Rosyid)
Liputan6.com, Tangerang: Casinah, tenaga kerja Indonesia yang terjebak di Kurdistan-Irak Utara, tiba di Bandar Udara Soekarno-Hatta pada Ahad (15/2) petang. Casinah didampingi Asep Zaenal, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di Aman, Yordania. Ia mengaku jera menjadi TKI.
Selama dalam penantian keluar dari Kurdistan, Casinah mengaku selalu berkoordinasi dengan Migran Care dan KBRI. Sementara KBRI menyatakan, Casinah bisa berada di wilayah konflik karena menjadi korban perdagangan manusia.
Wanita asal Subang, Jawa Barat, ini menuturkan pada awalnya ia bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab. Dua bulan kemudian, agen penyalur memidahkannnya ke Kurdistan tanpa pemberitahuan. Casinah mengaku sering dipukuli majikan selama 22 bulan bekerja di wilayah sarat konflik tersebut.
Asep menjelaskan agen yang memberangkatkan Casinah dari Dubai ke Irak ilegal. Apalagi, Indonesia tak menjadikan Irak sebagai negara tujuan kerja.(IKA/Abdul Rosyid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar