14 Oktober 2009

TKI Pun Terpengaruh Krisis Global

11 Oktober 2009
Laporan wartawan KOMPAS Runik Sri Astuti

KEDIRI, KOMPAS.com - Transaksi pengiriman dana tenaga kerja Indonesia di sepuluh kabupaten/kota di wilayah eks karesidenan Madiun dan eks karesidenan Kediri, Jawa Timur, pada triwulan kedua 2009, terpengaruh krisis keuangan global yang melanda sejumlah negara maju dewasa ini.

Seiring dengan pemulihan krisis tersebut, pengiriman dana TKI mendapatkan pengaruh yang positif. Hal itu terlhat dari jumlah kiriman yang naik meskipun tipis 1,42 persen dibanding transaksi yang sama pada triwulan pertama.

"Nominal transaksi transfer dana TKI di triwulan kedua tercatat hanya Rp 285,19 miliar, naik tipis dari triwulan pertama lalu dimana transaksi nominalnya tercatat Rp 281,19 miliar. Sedangkan volume transaksinya juga naik tipis dari 58.776 lembar menjadi 66.685 lembar," ujar Pemimpin Bank Indonesia (BI) Kediri Matsisno, Minggu (11/10).

Dari 10 kabupaten/kota di wilayah kerja BI Kediri, hanya tiga daerah yang transaksi nominalnya naik yakni Kota/Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi. Adapun kenaikan transaksi masing-masing mencapai 54,70 persen, 86,41 persen dan 2,35 persen.

Tujuh kota/kabupaten lainnya, mengalami penurunan, yaitu Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Kota dan Kabupaten Blitar, Kota dan Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Ponorogo.

Penurunan nilai nominal transaksi pengiriman uang TKI yang paling rendah terjadi di Ponorogo sebesar 4,22 persen. Sedangkan penurunan nilai nominal transaksi pengiriman uang TKI tertinggi terjadi di Kabupaten Pacitan sebesar 76,64 persen.

Meskipun nilai dan volume transaksi naik, namun rata-rata nilai nominal per lembar transaksi turun sebesar 10 persen dari Rp 4.784 menjadi Rp 4.276. Angka nominal terendah terjadi pada saat transaksi bulan April, kemudian meningkat dan mencapai puncaknya di bulan Juni 2009. Tren kenaikan ini terjadi seiring membaiknya kondisi perekonomian di negara tempat TKI bekerja.

Berdasarkan negara asal dana kiriman, terdapat sedikitnya 45 lokasi tempat bekerja para TKI, diantaranya Arab Saudi, Amerika, Brazil, Hongkong, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Turki, Cina, dan Jepang.

Akan tetapi dari 45 negara tempat TKI bekerja tersebut, pengiriman uang tertinggi terdeteksi dari tiga negara yakni Arab Saudi dengan kontribusi sebesar 22,55 persen, Hongkong sebesar 15 persen dan Malaysia sebesar 13,44 persen.

Sementara itu, apabila dilihat dari volume transaksinya, lebih dari separuh uang TKI dikirim menggunakan jasa non bank. Dalam hal ini jasa yang paling dilirik adalah Western Union. Hal ini menunjukkan TKI lebih mengendaki kemudahan dalam pengambilan uang, selain jaminan keamanan.

Western Union mudah dijangkau masyarakat di pedesaan dengan pengambilan melalui kantor pos-kantor pos terdekat. Di Kantor Pos Kediri misalnya, antrean pengambilan uang kiriman dari TKI akan memadat pada bulan Juni dan bulan puasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar