12 Oktober 2009
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sekitar seribu tenaga kerja Indonesia (TKI) melakukan unjuk rasa damai di depan Masjid Kayangan Brinchang, Cameron Highlands, Perak, Minggu, demikian media massa Malaysia di Kuala Lumpur, Senin.
Mereka mengecam ancaman segelintir warga Indonesia yang menamakan Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) yang akan menyerang Malaysia pada Oktober 2009.
Dalam demo itu, para TKI yang bekerja di sektor pertanian, konstruksi, dan pembantu rumah di sekitar Cameron Highlands, membawa pamflet yang di antaranya bertuliskan, "Kami Aman di Malaysia", "Terima Kasih Pahang & Malaysia", SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan NTR (Najib Tun Razak) pemimpin terbaik".
Para TKI itu menyesalkan sebagian rakyat Indonesia yang kurang menerima penjelasan mengenai isu tari Pendet Bali hingga menimbulkan sentimen anti-Malaysia.
Salah seorang tokoh demontran, Ahmad Thoyib Mat Sum, (50) mengatakan unjuk rasa tersebut merupakan gambaran bahwa warga Indonesia di Cameron Highlands tidak mendukung "kekecohan dan keganasan" yang dilakukan sebagian kecil rakyat Indonesia.
Demo tersebut menurut Ahmad untuk membuktikan rakyat Indonesia di Malaysia tidak terprovokasi dengan isu "sweeping" warga Malaysia dan "Ganyang Malaysia" atau mendukung Bendera (Benteng Demokrasi Rakyat) yang ingin melancarkan peperangan terhadap Malaysia.
"Kami mau ketenangan dan kenyamanan bekerja di Malaysia. Kita Indonesia-Malaysia adalah bangsa serumpun dan sewajarnya perlu hidup lebih aman," kata Ahmad Thoyib, yang sudah 20 tahun bekerja di sektor konstruksi di Cameron Highlands dan sudah menerima status sebagai penduduk tetap atau permanent residence.(*)
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sekitar seribu tenaga kerja Indonesia (TKI) melakukan unjuk rasa damai di depan Masjid Kayangan Brinchang, Cameron Highlands, Perak, Minggu, demikian media massa Malaysia di Kuala Lumpur, Senin.
Mereka mengecam ancaman segelintir warga Indonesia yang menamakan Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) yang akan menyerang Malaysia pada Oktober 2009.
Dalam demo itu, para TKI yang bekerja di sektor pertanian, konstruksi, dan pembantu rumah di sekitar Cameron Highlands, membawa pamflet yang di antaranya bertuliskan, "Kami Aman di Malaysia", "Terima Kasih Pahang & Malaysia", SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan NTR (Najib Tun Razak) pemimpin terbaik".
Para TKI itu menyesalkan sebagian rakyat Indonesia yang kurang menerima penjelasan mengenai isu tari Pendet Bali hingga menimbulkan sentimen anti-Malaysia.
Salah seorang tokoh demontran, Ahmad Thoyib Mat Sum, (50) mengatakan unjuk rasa tersebut merupakan gambaran bahwa warga Indonesia di Cameron Highlands tidak mendukung "kekecohan dan keganasan" yang dilakukan sebagian kecil rakyat Indonesia.
Demo tersebut menurut Ahmad untuk membuktikan rakyat Indonesia di Malaysia tidak terprovokasi dengan isu "sweeping" warga Malaysia dan "Ganyang Malaysia" atau mendukung Bendera (Benteng Demokrasi Rakyat) yang ingin melancarkan peperangan terhadap Malaysia.
"Kami mau ketenangan dan kenyamanan bekerja di Malaysia. Kita Indonesia-Malaysia adalah bangsa serumpun dan sewajarnya perlu hidup lebih aman," kata Ahmad Thoyib, yang sudah 20 tahun bekerja di sektor konstruksi di Cameron Highlands dan sudah menerima status sebagai penduduk tetap atau permanent residence.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar