Jumat, 07/08/2009
Ari Saputra - detikNews
Jakarta - Puluhan aktivis buruh migran mendatangi Departemen Luar Negeri (Deplu). Mereka mengecam respon lamban pemerintah terhadap ratusan TKW yang terlantar di Jeddah. Ratusan buruh migran itu terlantar di kolong tol Jeddah karena persoalan administratif.
"Pihak KJRI Jeddah justru menyalahkan TKW yang dianggap sengaja
menelantarkan diri supaya dipulangkan gratis," kata salah satu koordinator
aksi dari Migrant Care, Anis Hidayah di gedung Deplu, Jl Pejambon, Jakarta
Pusat, Juamt (7/8/2009).
Menurut Anis sikap lamban pemerintah mendorong ratusan buruh migran
mengalami krisis kemanusiaan. Mereka kesulitan memperoleh air bersih, suhu
panas diatas 43 derajat Celcius dan kekurangan bahan makanan. Akibatnya,
salah satu dari mereka meninggal dunia, yakni Halimah binti Kohar. TKW asal Cianjur, Jabar ini tewas karena karena kelaparan dan haus pada 3 Agustus
lalu.
Dalam aksinya mereka membawa boneka berkain kafan putih. Juga karangan bunga dengan foto Halimah ditengahnya. Serta poster berbagai tuntutan yang intinya mendesak pemerintah untuk bertindak cepat dan tidak bertele-lete.
"Pemerintah macam apa yang membiarkan rakyatnya terlunta-lunta dinegeri
orang," tukas Anis.
Usai berorasi di depan Deplu, pendemo bergeser ke depan Istana Negara. Di
depan simbol negara tersebut, aktivis buruh migran menyerukan hal serupa.
Aksi bubar dengan tertib pukul 12.00 WIB dengan pengawalan polisi yang tidak terlampau ketat.
(Ari/lrn)
Ari Saputra - detikNews
Jakarta - Puluhan aktivis buruh migran mendatangi Departemen Luar Negeri (Deplu). Mereka mengecam respon lamban pemerintah terhadap ratusan TKW yang terlantar di Jeddah. Ratusan buruh migran itu terlantar di kolong tol Jeddah karena persoalan administratif.
"Pihak KJRI Jeddah justru menyalahkan TKW yang dianggap sengaja
menelantarkan diri supaya dipulangkan gratis," kata salah satu koordinator
aksi dari Migrant Care, Anis Hidayah di gedung Deplu, Jl Pejambon, Jakarta
Pusat, Juamt (7/8/2009).
Menurut Anis sikap lamban pemerintah mendorong ratusan buruh migran
mengalami krisis kemanusiaan. Mereka kesulitan memperoleh air bersih, suhu
panas diatas 43 derajat Celcius dan kekurangan bahan makanan. Akibatnya,
salah satu dari mereka meninggal dunia, yakni Halimah binti Kohar. TKW asal Cianjur, Jabar ini tewas karena karena kelaparan dan haus pada 3 Agustus
lalu.
Dalam aksinya mereka membawa boneka berkain kafan putih. Juga karangan bunga dengan foto Halimah ditengahnya. Serta poster berbagai tuntutan yang intinya mendesak pemerintah untuk bertindak cepat dan tidak bertele-lete.
"Pemerintah macam apa yang membiarkan rakyatnya terlunta-lunta dinegeri
orang," tukas Anis.
Usai berorasi di depan Deplu, pendemo bergeser ke depan Istana Negara. Di
depan simbol negara tersebut, aktivis buruh migran menyerukan hal serupa.
Aksi bubar dengan tertib pukul 12.00 WIB dengan pengawalan polisi yang tidak terlampau ketat.
(Ari/lrn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar