14 Juli 2009

Rumah Tangga Miskin di Jakut Meningkat

Rumah Tangga Miskin di Jakut Meningkat

By Republika Newsroom
Rabu, 15 Juli 2009 pukul 11:32:00
Font Size A A A
 
JAKARTA -- Jumlah rumah tangga miskin di Jakarta Utara meningkat tajam setahun terakhir. Sekitar 3600 rumah tangga miskin baru tahun ini tercatat tinggal di Jakut.

Menurut pendataan yang dilakukan  Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Utara, untuk tahun 2009 ini jumlah rumah tangga yang jadi sasaran program penanggulangan kemiskinan pemerintah adalah sebanyak 54.827. Jumlah ini meningkat sebanyak 3.687 Kepala Keluarga (KK) dari yang tercatat tahun 2008 lalu.

Saat itu, jumlah rumah tangga sasaran ada sebanyak 51.185 KK. Diperkiraan oleh pihak Bagian Kesejahteraan Sosial (Kesos) Pemkot Jakarta Utara setiap rumah tangga minimal terdiri dari tiga anggota keluarga. Demikian, jumlah jiwa yang dicatatkan hidup digaris kemiskinan tahun ini bertambah sebanyak sekitar 11.000.

Begitupun, menurut pihak Kesos Jakarta Utara, jumlah kaum miskin yang meningkat ini belum tentu menggambarkan kondisi di lapangan. Kata Kabag Kesos Jakarta Utara, Asep Rohyani hal ini sebagian disebabkan karena ada penambahan kriteria penentuan warga miskin dibanding tahun kemarin.

"Bisa saja di lapangan jumlahnya tetap. Tapi karena ada poin-poin kriteria yang ditambahkan untuk menentukan siapa saja yang bisa dibilang warga miskin, yang tahun sebelumnya tidak termasuk warga miskin sekarang masuk," kata Asep, Rabu saat dihubungi (15/7).

Jumlah ini menurut Asep hanya mencakupi warga miskin yang memiliki KTP saja. Untuk pemukim liar yang menurut Asep sebagian besar juga miskin, belum ada pendataan.

Menanggapi hal ini, Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono, mengiyakan bahwa masalah kemiskinan di Jakarta Utara memang masih pelik. Kata dia pemkot sudah merencakan beberapa tindakan terhadap masih banyaknya jumlah warga miskin di Jakarta Utara ini.

Diantaranya adalah revitalisasi objek-objek wisata di Jakarta Utara. "Kalau obyek-obyek wisata ini kita benahi, terbukanya peluang usaha dan lapangan kerja akan mengikuti," kata Bambang saat ditemui dalam acara Pra Kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia di Hotel Batavia, kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa pagi.

Namun, ditambahkan Bambang, yang tak kalah penting adalah peningkatan Community Service and Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan di Jakarta Utara. Jika CSR dilakukan tepat sasaran, menurut Bambang, penanggulangan kemiskinan bisa lebih cepat dilakukan.

"Kami akan mengimbau perusahaan-perusahaan di Jakarta Utara untuk lebih memfokuskan pelaksanaan CSR mereka untuk penyediaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan warga sekitar perusahaan," kata Bambang. c82/ahi

http://us.mc333.mail.yahoo.com/mc/welcome?.gx=1&.tm=1247624050&.rand=6ejtv8b7llhl8#_pg=compose&&clean&.jsrand=9386050

Tidak ada komentar:

Posting Komentar