12 Juli 2009

Enam Bulan, Penderita HIV/AIDS Bertambah 59 Orang

Sabtu, 11 Juli 2009

Sinar Harapan



Manado – Jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Sulawesi Utara (Sulut) semakin hari semakin meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan data Komisi Penggulangan AIDS Provinsi (KPAP) Sulut, selama tahun 2009 sejak Januari hingga Juni, jumlah penderita di Sulut bertambah 59 orang.


Ketua KPAP Sulut Freddy Sualang yang dihubungi SH, di Manado, Jumat (10/7), mengatakan saat ini total penderita HIV/AIDS di Sulut sudah mencapai 515 orang. "Jumlah tersebut meningkat tajam dari posisi Desember 2008 yang 456 orang. Jadi meningkat 59 orang dalam waktu enam bulan," ungkapnya.
Menurut Sualang, 515 orang itu baru yang teridentifikasi, karena diperkirakan masih banyak lagi yang belum teridentifikasi. Penderita yang dikenal dengan sebutan orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) itu terdiri atas 296 pria dan 219 perempuan. Laki-laki positif HIV 101 orang dan AIDS 195 orang. Sedangkan perempuan positif HIV 114 orang dan AIDS 105 orang.
Penderita virus mematikan tersebut didominasi oleh pekerja swasta sebanyak 109 orang, disusul penganggur 59 orang, dan yang pekerjaannya tidak diketahui 38 orang. Salah satu dokter yang masuk dalam tim penanganan HIV/AIDS, Denny Ngantung, menjelaskan kepada SH, saat ini ada dua pasien HIV/AIDS yang dirawat secara intensif di rumah sakit karena virusnya sudah mencapai saraf.
Ia menilai, selama ini kesadaran warga untuk memeriksakan diri ke dokter sangat kurang. "Sering penderita saat memeriksakan diri sudah berada pada tahap AIDS, padahal sebenarnya bisa dihindari," tambah dokter spesialis saraf dan neuroAIDS ini. Maka ia berharap pemerintah  memperhatikan bidang kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Sulut, Maxi Rondonuwu, menambahkan bahwa dengan diketahuinya jumlah penderita HIV/AIDS berarti semakin baik. Karena dengan demikian mereka dapat cepat tertangani dan dirawat, sehingga rantai lebih cepat terputus.
Sementara itu, beberapa upaya yang dilakukan KPAP Sulut antara lain menyedikan fasilitas VCT, dukungan sosial bagi penderita, dan memberikan informasi kepada masyarakat lewat media massa. "Untuk itu, semua pihak terkait perlu melakukan koordinasi untuk sama-sama mencegah penularan penyakit mematikan itu," tambah Sualang yang juga Wakil Gubernur (Wagub) Sulut itu. Para ibu rumah tangga juga diimbau untuk mengawasi suaminya yang senang "jajan" di luar atau yang sering melakukan studi banding ke luar kota. (novie waladow)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar