Kamis, 16 Juli 2009 pukul 01:45:00 Bangunan Liar di Tepi Rel Kembali Ditertibkan JAKARTA-- Penertiban bangunan liar di tepi jalur rel kereta api Stasiun Tanjung Priok-Senen, kembali dilanjutkan. Para penghuni dijanjikan kemudahan untuk mengakses Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri jika bersedia pulang ke kampung halaman.
Dituturkan oleh Kahumas PT Kereta Api (KA) Daop I Jabodetabek, Sugeng Prijono, proses penertiban bangunan liar di sepanjang jalur tersebut memang sempat terhenti akibat pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) kemarin. Namun, saat ini persiapan lanjutan penertiban tersebut kembali digulirkan.
''Ini saya baru saja dari sana, memantau. Karena pilpres sudah selesai, akan kami lanjutkan lagi penertibannya,'' kata Sugeng saat dihubungi, Rabu (15/7) siang. Sugeng mengatakan, PT KA sudah menyiapkan kompensasi bagi para penghuni bangunan liar tersebut. Bagi para penghuni yang berasal dari daerah di luar Jakarta, PT KA akan memfasilitasi kepulangannya. Bentuknya, antara lain, penyediaan tiket gratis.
Untuk tahun 2009 ini, ditargetkan penertiban bisa dilakukan dari Stasiun Tanjung Priok sampai Pademangan. Menyusul pada 2010 nanti, penertiban akan dilakukan dari Pademangan menuju Stasiun Kota. Dari situ, kemudian dilanjutkan lagi dari Stasiun Kota menuju Senen.
Menurut Kabag Sarana dan Prasarana Jakarta Utara, Heru Budi Hartono, pada tahap pertama penertiban dilakukan mulai dari Stasiun Tanjung Priok sampai Pademangan, merentang sepanjang 2 kilometer rel kereta api. Sementara jumlah bangunan liar yang terdapat di kedua tepinya adalah sekitar seribu bangunan.
Dapat PNPM Menurut Heru, bagi penghuni bangunan liar yang terusir akan mendapat kompensasi. Bentuknya, kata dia, adalah dengan memberikan akses PNPM bagi warga tersebut di daerah-daerah asalnya. ''Mereka akan direkomendasikan untuk mendapatkan dana PNPM Mandiri di daerah masing-masing,'' ujarnya.
Heru juga mengatakan bahwa relokasi masih terus dipertimbangkan. Tapi, karena relokasi tersebut prosesnya tak mudah, pertimbangannya juga perlu dipikirkan secara matang. ''Sekarang masih dibicarakan di mana lokasinya kalau mau dipindahkan.''
Terkait belum adanya opsi relokasi penduduk bangunan liar ini, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Yuliadi, mengungkapkan kekhawatirannya. ''Harus diputuskan secepatnya solusi buat warga yang tergusur nanti. Apa mau setelah digusur mereka dibuang begitu saja,'' kata dia.
Di lokasi yang akan ditertibkan, warga penghuni bangunan liar mengaku pasrah. Menurut mereka, melawan juga percuma karena memang tanah yang dtempati milik pemerintah. ''Tapi, tolonglah dipikirkan nasib kami nanti. Kalau memang disuruh pulang ya, saya pergi. Tapi, lebih baik kami dikasih lokasi,'' ujar Deden (40 tahun), salah seorang penghuni bangunan tepi rel di wilayah Tanjung Priok. c82 (-)
http://www.republika.co.id/koran/0/62618/Bangunan_Liar_di_Tepi_Rel_Kembali_Ditertibkan Index Koran
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar