Kamis 09. of Juli 2009 18:51 50 Balita Satu Kampung Terserang Gizi Buruk Tangerang - Dalam kurun waktu enam bulan pada tahun 2009 sebanyak 50 balita dalam satu wilayah di Kampung Bugel, Desa Pangadengan, Kabupaten Tangerang, Banten terserang gizi buruk. | Direktur Program Aksi Cepat Tanggap (ACT)-Care, Imam Akbari menyatakan di Tangerang, Kamis, dalam waktu enam bulan terakhir hasil penelitian yang dilakukan ACT-Care di Desa Pangadengan mencatat 50 balita terserang gizi buruk. "Balita-balita gizi buruk ini tersebar di beberapa rumah petak yang selama ini tidak dipantau oleh pemerintah daerah setempat. Kondisi mereka kian memprihatinkan," kata Imam. Dia menjelaskan, serangan gizi buruk terhadap balita tersebut karena faktor kemiskinan dan terbenturnya akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di desa tersebut. "Orang tua dari balita ini tidak memiliki pekerjaan tetap, mereka umumnya hanya pekerja serabutan. Apalagi di kampung tersebut sulit bagi balita-balita tersebut mendapat pelayanan kesehatan karena tidak adanya posyandu," kata Imam. Tidak hanya itu, katanya, akibat dari tidak adanya pekerjaan tetap sulit bagi orang tua memberikan makanan bergizi karena tidak terpenuhinya sembako. Bahkan, faktor kultural di dalam keluarga membuat anak-anak tersebut tidak tersentuh makanan bergizi. "Mereka hanya bisa makan nasi aking bila kondisi keuangan keluarga sedang pailit. Budaya masyarakat juga memengaruhi, sebab anaknya tidak boleh makan terlebih dahulu sebelum bapaknya pulang. Jadi balita itu baru bisa makan setelah ayahnya tiba di rumah," katanya. Selain itu, Imam menyebutkan menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Indonesia terdapat sekitar 13 juta balita terserang gizi buruk. Di Jabodetabek sekitar 500 balita yang terserang gizi buruk. "Pemerintah harus memikirkan apa persoalannya dan solusi terbaiknya. Nasib balita penderita gizi buruk bisa terancam karena jiwanya bisa terenggut dan mereka juga akan mengalami kelumpuhan," kata Imam. Dia mengatakan, untuk memberikan pelayanan kepada penderita gizi buruk di Tangerang, ACT-Care menyediakan Bengkel Gizi Terpadu (Begitu), bekerja sama dengan beberapa yayasan agar balita penderita gizi buruk bisa dirujuk di Rumah Sakit swasta dan daerah. (ant)
http://www.sinarharapan.co.id/detail/article/50-balita-satu-kampung-terserang-gizi-buruk/ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar