02 Desember 2009

Tempat Pelacuran Digusur, Dinkes Kesulitan



Rabu, 2 Desember 2009


PURWAKARTA (Pos Kota) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta kehilangan objek pemeriksaan tes darah HIV/AIDS. Pasalnya, tak ada lagi Penjaja Seks Komersial (PSK) alias pelacur yang mangkal di lokalisasi Cilodong dan Rawasalem, Kecamatan Bungursari yang dibuldozer aparat gabungan beberapa hari lalu.

"Selama ini, PSK tersebut menjadi objek uji sample darah HIV/ AIDS karena sering melakukan hubungan seks bebas," kata Kasi Pelayanan Kesehatan dan Pencegahan Lingkungan (P2PL) Dinkes Purwakarta Agung Darwis, Rabu (2/12) pagi.

Agung mengaku kesulitan mendapatkan objek pemeriksaan baru. Sebab, lokalisasi yang mereka ketahui hanya di Kecamatan Bungursari saja. Sebagai gantinya, kata Agung, pihaknya akan merambah ke masyarakat di pedesaan atau perkotaan yang berpotensi rawan HIV/ AIDS.

Dengan pemberangusan 'sarang' prostitusi Rawasalem dan Cilodong, Agung khawatir, para PSK menyebar ke berbagai wilayah dan melakukan operasinya secara terselubung dan perorangan atau panggilan.

"Dari jumlah 28 penderita HIV/AIDS yang terdata, semuanya PSK. Jika panggilan atau perorangan, akan sulit mengawasi peredaran penularannya," terangnya.

Dia menjelaskan, PSK yang berada di lokalisasi lebih mudah diawasi di banding dengan yang terpencar. Apalagi, seks bebas diperkirakan bukan saja dilakukan PSK di lokalisasi, melainkan bisa dilakukan siapa saja. "Itu yang membuat penyakit HIV/AIDS ini bagai bola salju. Yang tidak ketahuan sering berhubungan seks diprediksi lebih banyak dibanding PSK di lokalisasi," ungkapnya. (dadan/B)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar