13 Desember 2009

53 Titik di Jakarta Rawan Kebakaran

12 Desember 2009 | 11:16 wib | Daerah
53 Titik di Jakarta Rawan Kebakaran

Jakarta, Cybernews. Kebakaran hebat di Tambora yang menghanguskan lebih dari 200 unit rumah, diperkirakan bukan akhir dari kejadian serupa. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta Paiman Napitupulu, Jumat (11/12), mengatakan di wilayah Ibukota Jakarta terdapat 53 titik daerah rawan kebakaran.

Lokasi itu antara lain Jembatan Besi, Kapuk, Tanah Tinggi, Tambora, dan sepanjang Jalan RM Martadinata.

Daerah-daerah yang teridentifikasi sebagai titik rawan terjadinya kebakaran ini dipantau terus oleh petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana.

Tetapi yang jadi masalah jumlah personel dan fasilitas yang tersedia tidak mendukung sehingga petugas selalu mengalami kesulitan untuk bekerja secara optimal di lapangan. Sekarang ini hanya ada 1.500 pegawai tidak tetap dan 1.600 pegawai tetap. Sedangkan jumlah armada pemadam kebakaran yang ada sekarang ini sebanyak 300 unit. Itupun, kata Paiman, rata-rata kondisinya sudah tua sehingga kualitasnya menurun.

"Idealnya jumlah armada ditambah 40 persen lagi sehingga dapat mencakup seluruh wilayah," katanya.

Kendala lainnya ialah fasilitas pompa air (hidrant) yang ada di pemukiman penduduk khususnya daerah yang padat. Menurut Paiman, banyak hidrant yang tidak berfungsi maksimal, antara lain karena sebagian komponennya dicuri masyarakat. Jika permasalahan ini tidak terpecahkan dikhawatirkan kebakaran di Jakarta akan terus terjadi sepanjang tahun dan akan selalu memakan korban jiwa baik dari warga maupun petugas.

Paiman mengungkapkan selama Januari sampai pertengahan Desember 2009 saja sudah tercatat 800 kasus kebakaran yang mengakibatkan kerugian materi mencapai Rp300 miliar. Peristiwa kebakaran itu mengakibatkan 43 orang meninggal, dua di antaranya petugas pemadam kebakaran.

Sementara itu kerugian materi yang ditimbulkan oleh kebakaran rumah penduduk di RW 08 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, belum lama ini ditaksir mencapai Rp1 miliar.

( MIOL / CN12 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar