13 Desember 2009

Bayi Korban Kebakaran Tambora Sakit di Pengungsian

Bayi Korban Kebakaran Tambora Sakit di Pengungsian

Sabtu, 12 Desember 2009 | 17:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Korban kebakaran di Jembatan Besi mulai terserang penyakit. Perubahan cuaca ekstrim dan kurangnya kebersihan lingkungan diduga penyebab seorang bayi menderita kejang.

"Kalau siang kepanasan tapi malam kedinginan dan di tenda berdebu," kata istri Ketua Rukun Warga 08 Jembatan Besi, Estiningsih, di posko kebakaran, Sabtu (12/12).

Kamis (10/12) petang, pemukiman wilayah RW 08 Jembatan Besi, Tambora terbakar. Api diduga berasal dari korsleting listrik di sebuah rumah kontrakan di wilayah RT 05. Estiningsih mengatakan enam dari tujuh RT di wilayah RW 08 terbakar.

Sebagian besar korban kebakaran tak bisa menyelamatkan perabot dan hartanya. Korban kebakaran pun tinggal di tenda-tenda pengungsian di Lapangan Persima yang terletak tak jauh dari pemukiman yang terbakar.

Esti mengatakan perubahan cuaca ekstrim dan kondisi pengungsian berdampak negatif pada pengungsi. Petang ini, kata dia, seorang bayi menderita kejang. Suhu tubuh bayi bernama Hafiz (6 bulan) itu meninggi sejak tinggal di pengungsian.

Bayi itu sekarang masih dirawat petugas kesehatan. Infus pun diberikan pada anak itu. "Masih lemas kondisinya," katanya.

Kebakaran yang terjadi di Jembatan Besi menghanguskan 177 bangunan di RW 08, dua bangunan di RW 09, dan 12 bangunan di RW 010. Sekitar 243 keluarga (1.578 jiwa) kehilangan tempat tinggal. Korban kebakaran tinggal sementara di delapan tenda di lapangan bola Persima. Tempat penampungan sementara itu terletak tak jauh dari pemukiman yang terbakar. Dapur umum rencananya aktif selama sepekan.

Pengurus rukun warga mengimbau warganya yang kehilangan surat-surat seperti kartu keluarga dan ijasah segera mendata ke Ketua RT masing-masing.


KURNIASIH BUDI

http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2009/12/12/brk,20091212-213443,id.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar