08 Desember 2009

Bulog Harus Perbaiki Pola Distribusi Raskin


Kamis, 26 November 2009
okezone

JAKARTA - Badan Urusan Logistik (Bulog) harus memperbaiki pola distribusi beras untuk rakyat miskin dengan pemerintah daerah.

Berdasarkan pengalaman, jumlah dan harga beras yang turun di masyarakat tidak sesuai dengan pemerintah pusat. Jika masih berlanjut, program unggulan Bulog untuk menjadi market leader bahan pokok nonberas tidak akan tercapai.

"Selama ini Bulog tidak berhasil melakukan distribusi di tingkat kualitas beras yang diterima rakyat miskin dan pola pendistribusian yang masih buruk, terutama di tingkat kecamatan dan kelurahan atau desa. Harusnya ini yang menjadi program unggulan, pendistribusian dibenahi," kata anggota Komisi IV dari FPKS Rofi' Munawar dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (26/11/2009).

Menurut anggota DPR dari Dapil Jawa Timur VII ini mengatakan, berdasar fakta-fakta di lapangan itulah Bulog harus benar-benar mematangkan dan melakukan uji konsep program market leader bahan pokok nonberas. "Sehingga ketika benar-benar direalisasikan akan berhasil dan tidak menambah catatan keburukan Bulog," ujarnya lagi.

Selain memprioritaskan distribusi beras miskin, lanjut Rofi', Bulog harus mentransformasi gudang penyimpanan gabah kering dan beras menjadi gudang moderen. Saat ini Bulog hanya dapat menyimpan beras dan gabah kering hingga enam bulan saja, sehingga kualitasnya menurun dan jauh di atas standar.

"Kondisi ini sangat memprihatinkan, rakyat miskin menerima beras subsidi dalam keadaan yang tidak layak untuk diolah lagi," ungkapnya.

Rofi' juga meminta agar Bulog tidak reaktif untuk melakukan operasi pasar hanya pada saat kelangkaan beras saja. Bulog mestinya memiliki peta wilayah yang mengalami risiko kelangkaan beras.

"Jangan hanya pada waktu kelangkaan saja operasi pasar dilaksanakan. Harusnya Bulog antisipatif di wilayah mana yang memiliki risiko kelangkaan (beras)," pungkasnya.(jri)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar