30 Nopember 2009
Karanganyar, CyberNews. Telah berkali-kali keluhan soal beras jatah rakyat miskin (raskin) muncul, namun kejadian masih terus berulang. Kali ini warga Bangsri dan Ngemplak, Kecamatan Karangpandan yang meminta perhatian soal itu.
"Masak beras seperti ini untuk makan manusia? Lumrahnya beras seperti ini untuk makan ayam atau bebek saja, bukan untuk orang. Kalau untuk orang, rasanya tidak tega, kata Trimo, salah seorang warga Gemawang, Desa Ngemplak, usai mengambil
beras raskin, Senin (30/11).
Kondisi beras dinilai memprihatinkan. Tak hanya karena kondisinya yang remuk, namun juga warnanya yang sudah kehitaman. Ditambah dengan baunya yang telah apek serta ukuran timbangannya tidak pas.
"Masak beras 15 kilogram kok ditimbang lagi beratnya hanya 13 – 14 kilo. Kalau seperti ini, kan merugikan rakyat kecil seperti saya," tambah Trimo. Hal yang sama dikemukakan Sumarno, penerima jatah raskin lainnya.
"Kami toh hanya menerima saja raskin yang memang jatah kami. Tetapi kalau seperti ini terus terjadi, kan artinya tidak ada perhatian sama sekali dari pihak yang berwenang. Kami mohon Bu Bupati bisa mendengar dan menyikapi hal ini," kata dia.
Anggota Fraksi PKS, Joko Tri Susilo yang juga beberapa kali memergoki penjualan raskin dengan kualitasnya buruk meminta Pemkab tidak main-main dalam hal ini.
"Kami juga sudah sering melaporkan masalah ini ke Dolog, ke pimpinan gudang di Jaten. Tetapi perhatiannya hampir tidak pernah ada. Selalu saja dijawab, kalau ada beras jelek silahkan lapor dan minta ganti ke Dolog. Tapi berikutnya terjadi lagi. Ini kesengajaan atau bagaimana ?" tukasnya.
Sementara itu, Kabap Perekonomian, Suwarno, mengatakan pihaknya juga bisa mengimbau agar siapapun yang menerima jatah raskin dengan kualitas jelek, segera melapor ke Dolog sebagai instansi yang berwenang menanganinya. Adapun
kantornya hanya sebatas mengajukan data penerima saja.
( Joko Dwi Hastanto / CN16 )
08 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar